Bisnis.com, SOLO - Hoaks mengenai ambruknya menara Masjid Sriwedari Solo membuat kerugian pada sejumlah pihak.
Ratusan warga yang sedang menikmati car free day (CFD) tiba-tiba berlari hingga saling tabrak karena adanya informasi menara masjid runtuh.
Video yang menunjukkan ratusan warga berlari panik itu pun viral di media sosial. Namun ternyata, informasi mengenai ambruknya menara masjid tersebut hanyalah halusinasi seorang pengunjung CFD.
Ia yang melihat awan bergerak di atas menara merasa bahwa bangunan tinggi tersebut roboh.
Penyebar hoaks dicari?
Melansir dari Solopos, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terlihat santai saat ditanya apakah penyebar hoaks akan dicari atau tidak.
Baca Juga
“Ya coba bantu carikan. Santai saja, kaya apa aja. Belum pernah liat awan gerak, pertama kali ke CFD 'oh ada awan'. Liat awan kaget. Awan gerak dikira (bangunan runtuh)," kata Gibran kepada wartawan.
Bangunan masjid mangkrak
Masjid Sriwedari yang dibangun sejak masa pemerintahan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo itu sampai saat ini belum selesai pengerjaannya.
Rudy kemudian menyampaikan peringatan terhadap Gibran untuk segera menyelesaikan proyek pembangunan masjid Sriwedari tersebut.
“Saya mewakili DPC PDIP Kota Solo dalam hal ini mewakili Pak FX Hadi Rudyatmo ini saya hanya menyampaikan amanah mas, ini di-WA sama Pak Rudy untuk menyampaikan ke Mas Wali terkait dengan Masjid Sriwedari, Mas,” ungkap Wakil Ketua DPC PDIP Solo Her Suprabu kepada Solopos.
Her Suprabu mengatakan bahwa kini pembangunan Masjid Sriwedari mangkrak atau berhenti pengerjaannya. Padahal capaian pengerjaan bangunan itu sudah mencapai 85 persen lebih.
Rudy, melalui Her Suprabu, meminta Gibran untuk segera mencari solusi masalah itu.
“Masjid Sriwedari karena sudah mangkrak, berhenti pengerjaannya, sudah 85 persen lebih. Ini mohon agar bisa menjadi skala prioritas untuk dibantu, dicarikan solusi agar proses pembangunannya bisa berjalan kembali,” ujar Suprabu.
Seperti diketahui, pembangunan Masjid Sriwedari Solo direncanakan menggunakan dana hingga Rp165 miliar. Namun beberapa bulan terakhir pengerjaan tempat ibadah tersebut seolah berhenti atau vakum karena suatu alasan.