Bisnis.com, SEMARANG – Sebuah video amatir tersebar di jejaring media sosial. Dalam video yang diunggah itu, pada Kamis (2/6/2022) siang tepatnya pukul 11.30 WIB dikabarkan tanggul penahan air laut di Kawasan Industri Lamicitra kembali jebol.
Kabar itu membuat pekerja di kawasan Tanjung Emas berhamburan untuk menyelamatkan kendaraannya. Kemacetan juga dilaporkan sempat terjadi di kawasan tersebut. Namun demikian, setelah dicari tahu, rupanya kabar tanggul yang kembali jebol itu hanyalah berita bohong atau hoax.
@hendrarprihadi @ganjarpranowo @bpbdjateng @SAR_NASIONAL
— Netijen Jelata (@yoikhuaku) June 2, 2022
Info 11.30 wib tanggul penahan rob di kawasan lamicitra jebol lagi...para pekerja keluar pic.twitter.com/vy0gY4jCR3
Berdasarkan pemantauan Bisnis, hingga Kamis siang, kawasan Pelabuhan Tanjung Emas masih belum tergenang rob seperti yang dikabarkan. Aktivitas pelabuhan juga masih berjalan normal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mengunggah konfirmasi terkait kabar bohong tersebut. “Isu tanggul jebol yang berada di Lamicitra baik tanggul satu maupun tanggul dua hoax. Berita itu tidak benar, karena kita sudah mengecek ke lapangan,” jelas salah seorang polisi dari Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polaud) di lokasi.
Menurut polisi tersebut, keadaan tanggul hingga Kamis siang masih dalam kondisi baik. Dalam video tersebut, terlihat proses perbaikan masih terus dilakukan baik. “Kami berharap masyarakat sekitar wilayah Pelabuhan Tanjung Emas untuk tenang, beraktivitas sedemikian rupa, karena dipastikan untuk tanggul saat ini masih aman dan masih dilakukan penyedotan dari BPBD Kota Semarang,” tambahnya.
Kamis, 02 Juni 2022.
— BPBD Provinsi Jawa Tengah #JatengGayeng (@bpbdjateng) June 2, 2022
Dengan beredarnya video HOAX pukul 11.30 wib bahwa tanggul penahan rob di kawasan lamicitra jebol lagi itu tidak benar.
Berikut konfirmasi petugas yang cek lokasi dilapangan yang mendampingi penanganan tanggul jebol di Kawasan Tanjung Emas, Kota Semarang. pic.twitter.com/8T1sgV97rx
Imbauan serupa juga disampaikan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah, dalam unggahannya tertulis pesan agar masyarakat tidak termakan oleh berita yang tidak benar sumbernya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC-TMP) Tanjung Emas, Anton Martin, menyebut kabar hoax tersebut telah mengganggu layanan bea cukai.
“Mengganggu stabilitas kita yang lagi bekerja secara paralel menyelesaikan outstanding dan yang bongkar atau muat,” jelasnya kepada Bisnis. Atas kejadian tersebut, Anton juga berharap agar penyebar kabar hoax itu bisa ditemukan.
Baca Juga : Kelemahan Sistem Polder untuk Tangani Banjir Rob |
---|
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat menginstruksikan seluruh elemen masyarakat untuk bersiaga mengantisipasi terjadinya bencana banjir rob. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut pada periode 30 Mei hingga 7 Juni nanti banjir rob masih berpotensi untuk kembali terjadi di Jawa Tengah.
“Saya minta tolong lakukan patroli titik yang rawan, potensi kalau ada tanggul jebol yang mana, dan potensi area yang terkena abrasi mana saja,” ucap Ganjar, Rabu (1/6/2022) kemarin.