Bisnis.com, SEMARANG - Bupati Mukomuko, Sapuan, tak melewatkan sedetikpun momen pertemuannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (6/6/2022). Adapun pertemuan tersebut membahas mulai kelapa sawit hingga industri kreatif.
Bukan tanpa alasan Sapuan jauh-jauh menemui Ganjar. Menurutnya hampir separuh penduduk di Kabupaten Mukomuko merupakan transmigran asal Jawa Tengah. Kebanyakan dari mereka, kata Sapuan sukses menggarap bidang pertanian.
"40 persen dari warga kami itu dari Jawa Tengah pak, transmigran dan menggarap sawah. Jadi (Mukomuko) pertanian sangat baik, panennya rata-rata delapan ton per hektare," ujar Sapuan.
Didampingi istrinya, Nurliyana Sapuan, Bupati Mukomuko juga mengatakan bahwa daerahnya merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu. Namun keterbatasan infrastruktur jadi kendala.
Selain kelapa sawit, Sapuan juga sempat memamerkan produk UMKM batik yang sedang dikembangkan. Sapuan mengatakan, pengembangan UMKM batik ini melibatkan transmigran asal Jawa Tengah sebagai pembimbing.
"UMKM kami hari ini itu batik banyak belajar di Jawa Tengah dan kami mengambil pembimbing dari Jawa Tengah. Harapan kami industri kreatif ini berkembang dengan kerjasama sepeti ini," ujarnya.
Baca Juga
Gubernur Ganjar Pranowo dalam kesempatan itu mengapresiasi semangat Bupati Mukomuko Sapuan yang bergerilya untuk menyokong kemajuan ekonomi dan industri kreatif di wilayahnya.
"Kita coba bangun relasi, tadi beliau sampaikan buat batik, yang di sana tidak ada ahli dan mengambil dari Pekalongan untuk melatih," katanya.
Ganjar mengatakan siap mendukung kerja sama antar dua daerah. Ganjar juga akan menyempatkan waktu untuk hadir menengok langung transmigran di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
"Kemudian hubungan antar daerahnya bisa lebih bagus atau barangkali ekonomi kreatif semacam ini bisa kita kembangkan," tuturnya.
Ganjar juga melihat potensi pengelolaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Mukomuko. Dengan pembahasan yang lebih intens, Ganjar tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerja sama antara Jawa Tengah dan Kabupaten Mukomuko.
"Beliau sih berharap sawitnya bisa dikelola dengan baik. Pelabuhannya ada, kapalnya bisa langsung dengan membawa minyak curah, packagingnya siapa tahu bisa di Jawa dan di Jawa Tengah. Kalau itu bisa dilakukan menurut saya kerja sama yang saling menguntungkan," katanya. (k28)