Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Semarang Catat Penurunan Harga Bahan Pokok di Awal Agustus

Harga komoditas bawang merah misalnya, dilaporkan mengalami penurunan hingga 43,44 persen.
Pedagang cabai melayani pembeli./Bisnis-Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli./Bisnis-Eusebio Chysnamurti
Bisnis.com, SEMARANG - Sejumlah bahan pokok di Kota Semarang dilaporkan mengalami penurunan harga. Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, sebagian besar harga bahan pokok di Kota Semarang pada Rabu (3/8/2022) mengalami penurunan di kisaran 2-40 persen secara month-to-month.

Dari 16 komoditas pokok yang dipantau oleh Kementerian Perdagangan, ada tiga komoditas yang harganya masih stabil di bulan Agustus ini. Komoditas tersebut adalah beras medium, tepung terigu, serta daging sapi paha belakang. Ketiga komoditas itu tidak mengalami perubahan harga sejak Juli 2022 lalu.

Sebanyak 11 komoditas dilaporkan mengalami penurunan harga secara month-to-month. Harga komoditas bawang merah misalnya, dilaporkan mengalami penurunan hingga 43,44 persen. Dimana pada bulan Juli 2022 lalu, harganya bisa menembus Rp64.000 per kilogram, kini harganya sudah turun di Rp36.200 per kilogram.

Untuk komoditas cabai rawit merah yang di beberapa daerah lainnya sudah menembus angka Rp50.000 per kilogram, di Kota Semarang harganya kini di Rp53.600 per kilogram. Turun 28,53 persen dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai Rp75.000 per kilogram.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah yang terjadi pada Juli lalu telah mengungkit laju inflasi di Jawa Tengah. Adapun inflasi Jawa Tengah pada bulan Juli berada di angka 0,51 persen, dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 4,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau year-on-year di 5,45 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, menyebut kenaikan harga cabai dan bawang di Kota Semarang berkaitan erat dengan geliat ekonomi di wilayah tersebut.

"Akibat Tol Trans Jawa, Kota Semarang menjadi kota transit, ini menggerakan pertumbuhan hotel, restoran, dan katering. Itu menyebabkan peningkatan permintaan daging ayam ras, cabai merah, dan bawang merah," jelasnya.

Rahmat menambahkan untuk komoditas beras, Jawa Tengah masih bisa bernapas lebih lega. Pasalnya, produksi beras di Jawa Tengah sudah bisa melampaui Jawa Barat, dimana 18 persen produksi beras nasional berasal dari Jawa Tengah.

Pada perkembangan lainnya, kenaikan harga dilaporkan terjadi pada komoditas beras premium dan gula pasir. Dimana saat ini, harga beras premium per kilogram di Kota Semarang dijual di harga Rp11.800 per kilogram atau naik tipis, tepatnya 1,72 persen dibanding bulan Juli. Di sisi lain, harga gula pasir pada bulan Agustus ini mengalami kenaikan Rp100 dibandingkan Juli lalu, dimana kini harganya berada di Rp13.400 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper