Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Bawang Diminta Simpan Sebagian Hasil Panen untuk Musim Berikutnya

Sentra bawang merah di DIY dengan luas panen hampir 1.000 hektare per tahun diakui ada kendala yang dihadapi petani, yaitu harga benih mahal saat mau tanam.
Petani menanam bawang./Antara
Petani menanam bawang./Antara

Bisnis.com, BANTUL - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian mengharapkan petani bawang merah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyimpan sebagian hasil panenan untuk diproduksi menjadi benih yang bisa ditanam sendiri pada musim tanam berikutnya.

"Salah satu permasalahan benih yang bisa kita berikan solusi adalah di mana setiap panen diharapkan petani itu bisa menyisihkan 20 sampai 30 persen hasil panennya," kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementan, Tommy Nugraha di Bantul, Sabtu (3/9/2022).

Menurut dia, langkah tersebut perlu diupayakan agar para petani memiliki stok benih bawang merah sendiri, mengingat Bantul bisa menunjukkan sebagai salah satu lokasi terbaik dalam pengembangan bawang merah di Tanah Air.

Selain itu, kata dia, dengan menghasilkan benih sendiri, maka petani tidak perlu khawatir ketika memasuki musim tanam hortikultura itu harga benih bawang merah mahal di pasaran.

"Jadi tidak dijual semua, tetapi disisakan sekitar 20 persen untuk benih musim tanam berikutnya, karena ketika banyak petani membutuhkan, otomatis harga makin meningkat, apabila sudah menyimpan tentu petani tidak usah khawatir karena punya simpanan untuk sendiri," katanya.

Dia juga berharap, pemerintah daerah bisa mengupayakan dengan penyediaan gudang bawang merah yang memadai serta teknologi yang tepat dalam memproduksi benih berkualitas.

"Tergantung bagaimana cara kita menyimpannya, kalau kita bisa menyimpan dengan baik, tahu tata caranya, apa yang kita harapkan akan berhasil, panen yang kita simpan tentu hasilnya maksimal. Jadi teknologi sama kesediaan gudang yang tepat," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo mengatakan, Bantul yang merupakan salah satu sentra bawang merah di DIY dengan luas panen hampir 1.000 hektare per tahun diakui ada kendala yang dihadapi petani, yaitu harga benih mahal saat mau tanam.

"Bibit mahal karena biasanya petani panen terus dijual, dan beli benih dari luar, memang kemarin sempat Rp110 ribu sampai Rp120 ribu per kilo, kita ke depan perlu ada pembenihan dulu biar benih bisa dicukupi oleh kita sendiri," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper