Bisnis.com, YOGYAKARTA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta berencana menggelar operasi pasar (OP) untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Ini sedang disusun langkah-langkah bersama dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menstabilkan inflasi dampak dari kenaikan BBM dengan melakukan operasi pasar," kata Pejabat Fungsional Pengawas Perdagangan Muda Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) DIY Sabar Santoso di Yogyakarta, Selasa (6/9/2022).
Menurut Sabar, Disperindag DIY juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menentukan komoditas apa saja yang bakal menjadi target OP.
"Nanti hari Kamis (8/9) kami baru koordinasi dengan kabupaten/kota bekerja sama dengan Bulog dan BUMN pangan," kata dia.
Sabar mengatakan meski secara umum harga kebutuhan pokok di DIY masih stabil, komoditas cabai mengalami kenaikan harga pascakenaikan BBM.
Berdasarkan pemantauan harga di tiga pasar tradisional di Kota Yogyakarta yakni di Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan, dan Pasar Demangan pada 6 September 2022, Sabar menyebutkan harga cabai merah keriting mencapai Rp76.667 per kg naik dari sebelumnya Rp54.667 per kg, cabai merah besar menjadi Rp66.333 dari sebelumnya Rp55.333 per kg.
Baca Juga
Berikutnya, cabai rawit hijau naik menjadi Rp46.500 per kg dari sebelumnya Rp42.500 per kg, dan cabai rawit merah menjadi Rp49.167 per kg dari sebelumnya Rp43.000 per kg.
Sementara itu, harga kebutuhan pokok lainnya secara umum masih stabil, di antaranya beras medium IR I dijual Rp10.100 per kg masih sama dengan harga sepekan sebelumnya, bawang putih kating Rp25.667 per kg, bawang putih sinco Rp21.333 per kg, minyak goreng curah Rp12.400 per kg, gula pasir Rp13.500 per kg.
Harga telur ayam negeri justru mengalami penurunan dari Rp29.167 per kg menjadi Rp28.000 per kg.