Bisnis.com, SEMARANG - Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memasak menggunakan kompor induksi dalam acara 'Electrifying Lifestyle' yang digelar di Jalan Pahlawan, Kota Semarang pada Minggu (25/9/2022) pagi.
"Nanti akan banyak sekali disampaikan bagaimana kita bisa menggunakan peralatan dari listrik. nanti juga akan ada hadiah, saya akan memasak kolak, nanti kita bagi," ucap Ita, sapaan akrabnya ke hadapan warga yang tengah beraktivitas di Car Free Day (CFD) Jalan Pahlawan.
Apa yang dilakukan Wakil Wali Kota Semarang itu merupakan salah satu tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. "Bahwa 2026 akan ada konversi dari gas menjadi kompor listrik. Tentu ada banyak hal yang perlu disosialikan," jelas Ita.
Meskipun masih menuai kontroversi di masyarakat, namun Ita berharap agar rencana tersebut bisa berjalan dengan baik. Pasalnya, ada sejumlah manfaat yang bakal dirasakan warga Kota Semarang dari konversi itu. Mulai minimnya risiko kebakaran, hingga pengeluaran bahan bakar yang diklaim bisa lebih hemat ketimbang kompor gas konvensional.
"Syukur-syukur nanti sebelum 2026 nanti kalau kompornya kecil Watt-nya bisa kecil. Teknologi ini kan berkembang. Saya lihat kompor sekarang kan memang baru pertama, sehingga Watt-nya besar. Tapi siapa tahu ada teknologi yang kebutuhan Watt-nya kecil. Ini akan semakin membahagiakan juga," jelas Ita.
Tak hanya peralihan kebiasaan menggunakan kompor gas ke kompor induksi atau kompor listrik, dalam kesempatan tersebut Ita juga mengajak warga Kota Semarang untuk mulai terbiasa menggunakan kendaraan listrik. Menurut Ita, penggunaan kendaraan listrik itu bakal mengurangi emisi karbon di udara. Sehingga, kualitas udara di Kota Semarang bisa lebih baik.
"[Emisi] semakin berkurang. Motor listrik itu kan tidak pakai oli, sparepart, ini kalau dihitung penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kan lebih murah listrik. Ini yang perlu disosialisasikan, jadi motor listrik dengan motor biasa, memang mahal di depan, tetapi perawatan motor listrik lebih efisien," jelas Ita.
Ita juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang bakal terus mendukung upaya peralihan gaya hidup masyarakat tersebut. Pemerintah Kota Semarang disebut bakal memesan bus listrik untuk mendukung transportasi umum. Hal tersebut, menurut Ita, menjadi yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah daerah di indonesia.
Untuk mendukung rencana tersebut, fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Semarang juga bakal ditambah. "Kalau Kota Semarang kan sudah ada dua SPKLU. Tapi rencananya akan ditambah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kalau tidak salah di Wisma Perdamaian, Balai Kota juga akan dipasang. Sehingga menambah jumlah SPKLU, diharapkan semakin banyak, seperti SPBU," kata Ita.