Bisnis.com, SEMARANG - Studio komik asal Jakarta, Hive Studio, ikut meramaikan gelaran Seccon Festival 2.0 yang digelar di Kawasan Kota Lama Semarang pada Sabtu (26/11/2022) hingga Minggu (26/11/2022) pekan ini.
Kedatangan Hive Studio tidak cuma untuk meramaikan acara industri kreatif tersebut. "Harapannya kita ingin mendapat kandidat talenta baru sekaligus bisa mem-branding Hive bahwa ada lho tempat artis komik untuk bekerja dan menghasilkan karya," jelas Rima Natasya, Community Manager Hive Studio saat ditemui Bisnis pada Sabtu (26/11/2022).
Hive Studio sendiri telah menjalin kerja sama dengan Redice Studio Inc yang berasal dari Korea Selatan. Sebagai informasi, Redice Studio Inc merupakan penerbit serial Solo Leveling yang ramai dibaca pecinta komik daring atau webtoon.
Rima menjelaskan, kehadiran Hive Studio di Kota Semarang menjadi salah satu strategi untuk membidik talent-talent baru di bidang komik. "Tidak terbatas di Semarang, secara general kita cari artist yang punya kemauan belajar. Selain gambar dan coloring, karena industri ini aktif dan improve terus," jelasnya.
Selain kedua kemampuan itu, Rima menyebut semangat untuk terus belajar menjadi salah satu kemampuan penting yang dicari Hive Studio. "Dan disiplin, webtoon ini ada jam tayang, sehingga talent harus punya pembagian waktu yang baik," tambahnya.
Hive Studio mengaku terbuka untuk menerima komikus dari berbagai latar belakang pendidikan. "Kami tidak lihat background pendidikan mereka. Selagi punya skill, mau belajar, disiplin, ketiga hal itu jadi penting. Yang lainnya bisa dipelajari bareng-bareng," kata Rima.
Salah seorang komikus di Hive Studio, Ingo Adityawanda, menjadi bukti. Pria itu mengaku tak pernah belajar menggambar lewat kelas formal. "Sudah hobi dari kecil, sekarang akses belajar juga gampang buat cari tutorial. jadi belajarnya otodidak," ungkapnya.
Ingo juga menegaskan bahwa seorang komikus tidak perlu menempuh pendidikan khusus untuk terjun ke industri kreatif tersebut. "Yang penting skill dan taste-nya bagus, itu sudah jadi bekal yang kuat," tambahnya.
Terkait gelaran Seccon Festival 2.0, Ingo mengajak para komikus, baik amatir maupun profesional untuk bisa hadir. Pasalnya, acara tersebut jadi wadah pembelajaran sekaligus komunikasi antar pelaku dan penikmat industri kreatif di Kota Semarang.
"Ini membuka kesempatan buat teman-teman yang mau belajar. Besok juga kita ada workshop, buat komikus intermediate bisa ikutan," jelas Ingo.
Kedatangan Hive Studio tidak cuma untuk meramaikan acara industri kreatif tersebut. "Harapannya kita ingin mendapat kandidat talenta baru sekaligus bisa mem-branding Hive bahwa ada lho tempat artis komik untuk bekerja dan menghasilkan karya," jelas Rima Natasya, Community Manager Hive Studio saat ditemui Bisnis pada Sabtu (26/11/2022).
Hive Studio sendiri telah menjalin kerja sama dengan Redice Studio Inc yang berasal dari Korea Selatan. Sebagai informasi, Redice Studio Inc merupakan penerbit serial Solo Leveling yang ramai dibaca pecinta komik daring atau webtoon.
Rima menjelaskan, kehadiran Hive Studio di Kota Semarang menjadi salah satu strategi untuk membidik talent-talent baru di bidang komik. "Tidak terbatas di Semarang, secara general kita cari artist yang punya kemauan belajar. Selain gambar dan coloring, karena industri ini aktif dan improve terus," jelasnya.
Selain kedua kemampuan itu, Rima menyebut semangat untuk terus belajar menjadi salah satu kemampuan penting yang dicari Hive Studio. "Dan disiplin, webtoon ini ada jam tayang, sehingga talent harus punya pembagian waktu yang baik," tambahnya.
Hive Studio mengaku terbuka untuk menerima komikus dari berbagai latar belakang pendidikan. "Kami tidak lihat background pendidikan mereka. Selagi punya skill, mau belajar, disiplin, ketiga hal itu jadi penting. Yang lainnya bisa dipelajari bareng-bareng," kata Rima.
Salah seorang komikus di Hive Studio, Ingo Adityawanda, menjadi bukti. Pria itu mengaku tak pernah belajar menggambar lewat kelas formal. "Sudah hobi dari kecil, sekarang akses belajar juga gampang buat cari tutorial. jadi belajarnya otodidak," ungkapnya.
Ingo juga menegaskan bahwa seorang komikus tidak perlu menempuh pendidikan khusus untuk terjun ke industri kreatif tersebut. "Yang penting skill dan taste-nya bagus, itu sudah jadi bekal yang kuat," tambahnya.
Terkait gelaran Seccon Festival 2.0, Ingo mengajak para komikus, baik amatir maupun profesional untuk bisa hadir. Pasalnya, acara tersebut jadi wadah pembelajaran sekaligus komunikasi antar pelaku dan penikmat industri kreatif di Kota Semarang.
"Ini membuka kesempatan buat teman-teman yang mau belajar. Besok juga kita ada workshop, buat komikus intermediate bisa ikutan," jelas Ingo.