Bisnis.com, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta membantu pengusaha di Kabupaten Sleman guna mencegah adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak meningkatnya jumlah pengangguran.
"Kami terus mendampingi pengusaha yang ada di Sleman, terutama yang kondisinya sedang tidak baik-baik saja akibat terdampak pandemi Covid-19 maupun persaingan dengan produk ekspor agar tetap bisa terus berproduksi," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Senin (5/12/2022).
Menurut dia, pihaknya juga melakukan pengawasan perkembangan setiap usaha industri yang ada di Kabupaten Sleman.
Salah satunya dilakukan Bupati Sleman bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman di PT Kusuma Sandang Mekarjaya (PT KSM) Balecatur, Gamping beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan tersebut diperoleh informasi bahwa ada sekitar 1.500 karyawan yang saat ini bekerja di PT KSM ini dan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil ini pada tahun 2022 ini hanya bisa memasarkan produknya di pasar lokal, dikarenakan permintaan dari luar negeri sudah tidak ada.
Hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya gencarnya produk tekstil Cina membanjiri pasar Indonesia sehingga menyebabkan banyak industri tekstil dalam negeri gulung tikar.
Baca Juga
Lalu teknologi yang digunakan masih banyak memakai mesin lama, serta nilai impor bahan baku yang semakin naik.
"Kami tetap akan terus mendampingi industri-industri di Sleman dan berupaya agar jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan akibat industri kesulitan beroperasi," katanya.
Kustini juga juga berharap agar industri besar dapat berkolaborasi dengan UMKM dan memberi manfaat bagi warga sekitar. Dengan begitu, tidak akan ada pegawai yang dirumahkan yang berdampak pada naiknya angka pengangguran di Kabupaten Sleman.
"Kalau ada kendala, Pemkab Sleman siap untuk berdiskusi dan mencarikan solusi," katanya.