Bisnis.com, SOLO - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami guguran awan panas pada Rabu (8/2/2022) pagi.
Dari catatan seismogram, awan panas tersebut memiliki durasi 130 detik dan jawak luncuran awan 1.500 meter ke arah barat daya.
Akibatnya, Desa Sanggup, Kecamatan Musuk dan Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari mengalami hujan abu sejak Selasa.
“Sampai saat ini info dampak hujan abu terjadi di wilayah Desa Sangup, Kec. Musuk dan Desa Mriyan, Kec. Tamansari - Kab. Boyolali,” tulis akun Twitter BPPTKG.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut guguran awan panas (AGP) di Gunung Merapi, Rabu (8/2/2023) pagi masih terpantau aman alias terkendali.
Kendati aman, masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi diminta tetap waspada.
Baca Juga
Kabid Kebencanaan BPBD Jateng Dikki Ruli Perkasa mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordiasi bersama BPBD DIY dan empat kabupaten lainya guna meminimaliasi kejadian yang tak diinginkan. Keempat BPBD lain itu, yakni Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali.
“Soalnya biasanya, setelah level tiga nanti jadi awas. Dulu peridoe sebelumnya, 2020 harusnya periode erupsi. Alhamdulullah sampai dengan tiga tahun ini Gunung Merapi kondisinya erupsi efusif, arah Magelang Sleman. Tapi kami tetap pantauan terus agar siap kalau ada kondisi luar biasa (KLB). Setiap pekan dan bulan juga ada pertemuan dengan BPBD DIY dan empat kabupaten yang rawan terdampak. Tujuanya mitigasi bencana,” terangnya.