Bisnis.com, SOLO - Pura Mangkunegaran akhirnya memberikan izin kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah untuk menggelar salat Idulfitri pada Jumat (21/4/2023).
Sempat tak mendapat izin, Pengurus Ranting Muhammadiyah Keprabon Wiwit Hidayat mengungkapkan alasan perizinan tersebut.
“PDM mengajukan izin dengan mediasi ternyata diizinkan tanggal 21 kita bisa menggunakan lapangan Pamedan Pura Mangkunegaran,” kata Wiwit Hidayat Selasa (18/4) dikutip dari Solopos.
Sebelumnya, pengurus ranting Muhammadiyah Keprabon bingung mendapatkan surat dari Pura Mangkunegaran tidak mendapatkan izin karena Pamedan Pura Mangkunegaran untuk kegiatan lainnya.
“Kami sampaikan ke PDM lalu PDM melakukan silaturahmi ke Pura Mangkunegaran pagi ini,” jelas dia.
Wiwit mengatakan biasanya ada ribuan jamaah mengikuti salat Idulfitri di Pura Mangkunegaran. Mereka adalah warga Keprabon, Timuran, Kemlayan, Setabelan, Kecamatan Banjarsari.
Baca Juga
“Dari pengalaman Idulfitri yang berbeda, warga dari luar banyak yang masuk untuk mencari Salat Idulfitri,” papar dia.
Sayangnya, Mangkunagoro X belum memberikan respons mengenai permasalah izin yang diajukan oleh Muhammadiyah ini.
Di lain sisi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir percaya pemerintah mengayomi dan memberikan ruang untuk Salat Idulfitri meskipun ada potensi perbedaan waktu Lebaran 2023.
“Tadi saya sampaikan, Pak Ganjar [Gubernur Jateng Ganjar Pranowo] juga menyampaikan, biasa ada dinamika tapi saya percaya tahun ini kita semakin dewasa. Jadi Muhammadiyah dan kelompok umat Islam yang lain Idulfitri ada yang 21 April, boleh jadi nanti pemerintah mengumumkan 22 April,” kata dia ditemui wartawan di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (16/4/).
Muhammadiyah, lanjutnya, percaya pemerintah bisa mengayomi dan memberikan ruang untuk Salat Idulfitri kepada semua kelompok meskipun ada potensi perbedaan waktu Lebaran 2023.
“Pemerintah menetapkan 22 April tapi memberikan ruang yang 21 April menggunakan fasilitas pemerintah terutama bagi mereka yang memerlukan. Insya Allah berkah untuk Indonesia dan kalau ada satu dua kejadian tanpa perlu menjadi heboh namun untuk belajar,” tutupnya.