Bisnis.com, PURWOKERTO — Hamparan perkebunan nanas yang menghasilkan komoditas nanas madu khas Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, memantik kreativitas Tuti Wahyuni untuk menghasilkan sejumlah produk olahan nanas.
Tuti mengolah nanas madu yang melimpah sepanjang tahun itu menjadi sirup nanas, selai nanas, dan egg roll nanas. Berbekal kreativitas itu, nanas madu yang biasanya dijual dengan harga sekitar Rp2.000 per buah, kini memiliki nilai tambah berkali lipat.
“Saya memanfaatkan air nanas untuk membuat sirup dan perasa tambahan untuk egg roll, sementara daging buahnya diolah menjadi selai,” ujarnya saat ditemui dalam pameran Banyumas Culture Carnaval Bursa Koperasi Usaha Kecil Menengah (Bursa KUKM), Jumat (12/5/2023).
Tuti Wahyuni menganut prinsip inovasi tanpa henti dalam mengembangan bisnisnya. Sebelum memulai mengolah nanas, sebelumnya ia telah berkecimpung dalam bisnis aneka olahan ikan seperti abon ikan dan keripik kulit ikan. Aneka produk olahan ikan yang dijual dengan merek Krulila itu telah dikenal sebagai salah satu buah tangan khas Kabupaten Pemalang.
Prinsip yang dilakoni Tuti tersebut sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Ema Rachmawati, Asisten Pemerintahan & Kesra, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Menurut Ema, UMKM harus terus berinovasi agar bisa terus bersaing dalam memenangi pasar.
“UMKM tidak boleh berhenti dan harus terus belajar. Seperti tagline acara hari ini yakni no do it, no duit,” ujarnya dalam acara talkshow Ngopi Ngapak yang merupakan bagian dari rangkaian acara Bursa KUKM.
Acara Banyumas Culture Carnaval Bursa Koperasi Usaha Kecil Menengah (Bursa KUKM) diselenggarakan pada 12—14 Mei 2023. Rangkaian acara diisi oleh berbagai kegiatan seperti pameran UMKM, talkshow, fashion show, dan karnaval budaya yang diikuti oleh seniman Banyumas dan warga masyarakat umum.
Rangkaian program Banyumas Culture Carnival juga turut diramaikan oleh 143 UMKM binaan berbagai lembaga, dinas, instansi serta perbankan dari seluruh Jawa Tengah.
Acara pembukaan yang diselenggarakan di Gelora Satria Purwokerto turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga menjadi narasumber utama dalam talkshow Ngopi Ngapak.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memaparkan sejumlah program yang sudah diselenggarakan untuk membantu koperasi dan UMKM di Jateng.
Menurut Ganjar, selama menjabat sebagai gubernur selama dua periode, ada sejumlah program yang sudah berjalan. Dimulai dengan inventarisasi dan evaluasi koperasi di seluruh wilayah Jateng. Koperasi yang sehat didukung untuk terus berkembang, sedangkan koperasi yang sudah hampir mati ditertibkan.
Terhadap para pelaku UMKM, Ganjar menyebut bahwa awal periode pemerintahannya dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan UMKM.
“Ternyata salah satu kebutuhan paling dasar adalah akses permodalan. Oleh karena itu kami ajak Bank Jateng memfasilitasi. Menyediakan sejumlah produk pembiayaan untuk UMKM bahkan pelaku usaha ultra mikro,” ujarnya.
Selain membantu akses permodalan, Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM yang bekerja sama dengan sejumlah pihak juga menyelenggarakan berbagai pelatihan, seperti pengemasan produk, digital marketing, dan ekspor.
Pemprov juga berkolaborasi untuk membuka Hetero Space yang merupakan ruang kerja bersama yang disediakan khusus bagi UMKM. Hetero Space kini telah beroperasi di Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Kabupaten Banyumas.