Bisnis.com, SEMARANG - Perajin kuningan bermerek Heritage Brass memiliki kisah inspiratif, gabungan antara keterampilan, patang menyerah serta adaptif terhadap teknologi menjadikannya bisa bertahan di tengah dinamika bisnis.
Mulanya, sekira 20 tahun yang lalu, orang tua Mita Nurul Fajar Indah menjalankan usaha mebel dengan pelanggan dari Amerika Serikat. Bisnis keluarga tersebut berjalan cukup baik, sampai sekitar 10 tahun lalu, permintaan dari Negeri Paman Sam mulai menurun.
"Buyer dari Amerika Serikat bilang, kalau misalkan mebelnya tidak mereka ambil tapi bantu dipasarkan kuningannya saja bagaimana? karena orang sana suka barang vintage begitu," ucap Mita saat ditemui wartawan, Rabu (17/5/2023).
Peluang bisnis anyar itu akhirnya digarap serius. Jenama Heritage Brass kemudian diperkenalkan ke publik. Perlahan, pesanan datang tak cuma dari Amerika Serikat, tetapi juga mulai merambah ke Benua Biru, hingga Jepang.
Sampai kemudian, pada 2015, Mita diberikan tugas buat melanjutkan bisnis keluarganya tersebut. Orang tuanya juga memberikan pekerjaan tambahan buat perempuan itu, yaitu untuk mulai membangun konsumen dari dalam negeri.
"Untuk buka toko kan stoknya harus banyak sekali. Preorder juga tidak mungkin. Makanya saya main online. Saya pernah menggunakan marketplace untuk membeli barang kebutuhan pribadi, dari situ kenapa tidak menjadi penjual juga? akhirnya saya belajar sendiri, mencari info bagaimana caranya berjualan online," jelas Mita.
Berawal dari dua lemari kayu berukuran besar, kini Mita mempunyai gudang yang menempati satu lantai rumah pribadinya yang berlokasi di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Rumah dengan tiga lantai itu pada akhirnya difungsikan sebagai kantor sekaligus ruang pamer bagi produk Heritage Brass.
Heritage Brass sendiri menjalankan produksinya di dua lokasi sekaligus. Di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Mita bersama pamannya fokus buat menggarap aneka aksesoris rumah atau home decor berbahan dasar kuningan. Di lokasi tersebut, tiga orang perajin siap memproduksi aneka produk.
"Semisal ada preorder untuk kebutuhan ekspor, yang secara kuantitas tidak bisa kami penuhi dari tiga perajin, terpaksa kami ajak orang sekampung. Karena saya cuma dikasih waktu paling dua minggu. Kami pernah kirim 1.500 item untuk ekspor, dengan kualitas yang tidak main-main," ungkapnya.
Fasilitas produksi kedua, yang berlokasi di Kota Semarang, difungsikan untuk menggarap cetakan kuningan juga merangkai barang-barang kuningan tadi menjadi aneka mebel ataupun hiasan rumah. Baik di Kabupaten Pati maupun di Kota Semarang, Mita menyebut Heritage Brass selalu mengajak perajin lokal serta memanfaatkan bahan baku lokal yang tersedia.
Dengan sistem seperti itu, Mita mampu mengembangan produk dengan kualitas jempolan. Kerajinan kuningan yang identik dengan gaya vintage atau kuno coba disingkirkan. "Kami tidak harus vintage, modern pun bisa. Kami tidak membatasi dengan gaya apapun, semuanya terbuka," ucap Mita.
Meskipun memiliki fasilitas produksi di dua lokasi, namun Mita mengungkapkan bahwa Heritage Brass tidak memiliki toko khusus yang siap melayani pembelian langsung. Semua transaksi dipusatkan melalui layanan daring. Untuk pesanan ekspor, Mita berkomunikasi dengan pembeli melalui aplikasi WhatsApp dan surat elektronik. Sementara itu, untuk pesanan dalam negeri, platform marketplace atau lokapasar jadi andalan.
"Omzet yang kami peroleh lewat Tokopedia bisa mencapai puluhan juta, meningkat hampir dua kali lipat dibanding sebelum bergabung di Tokopedia," ungkapnya.
Rizki Juanita Azuz, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Regional Tokopedia, mengungkapkan bahwa produk Heritage Brass masuk dalam kategori penjualan paling laris di Kota Semarang. Adapun produk makanan dan minuman, kesehatan, otomotif, handphone dan tablet, serta pertukangan menjadi beberapa kategori dengan nilai transaksi tertinggi di Kota Semarang sepanjang periode Januari-Maret 2023.
Tokopedia sebagai salah satu pemain lokapasar di Tanah Air memang punya beberapa kampanye yang disiapkan buat mengangkat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti Heritage Brass. Kampanye Kumpulan Toko Pilihan (KTP) misalnya, tercatat mengalami peningkatan transaksi pada Kuartal I/2023 ini. Adapun wilayah yang mencatat peningkatan transaksi di Jawa Tengah berada di Kabupaten Blora, Kabupaten Jepara, Kabupaten Brebes, Kabupaten Batang, serta Kabupaten Pemalang.
Sebelumnya, Nur Komaria, Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan bahwa kampanye yang dilakukan lokapasar memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di daerah. Kampanye hyperlocal yang digelar Tokopedia misalnya, diklaim efektif mendukung laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang.
Baca Juga
"Ini programnya ada banyak dan disediakan inovasi geo-tagging. Ini memberikan benefit buat UMKM," jelasnya dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (16/5/2023).
Mita Nurul Fajar Indah, Direktur Marketing sekaligus generasi kedua dari Heritage Brass, berpose di depan lemari yang berisikan aneka produk berbahan kuningan.-Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.