Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang menggandeng Persatuan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) serta Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) buat mendukung capaian realisasi investasi di wilayah tersebut.
"Kalau dengan Porinti dan Perpit ini sudah berkolaborasi lama, kita selalu hadir dan selalu berkolaborasi," jelas Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, pada Jumat (23/5/2023).
Dalam sharing session yang digelar DPMPTSP Kota Semarang bersama Porinti, Perpit, dan perwakilan pengusaha di Kota Semarang, Ita sapaan akrab Wali Kota Semarang menegaskan bahwa perdagangan dan jasa masih menjadi sektor usaha utama penggerak perekonomian di wilayah tersebut.
Pasca dicabutnya status pandemi Covid-19, diharapkan kinerja pada sektor perdagangan dan jasa di Kota Semarang bisa kian moncer.
"Insyaallah di Kota Semarang investasi sudah banyak berjalan. Utamanya di perdagangan, sudah ada investasi di hotel-hotel. Sekarang ini sudah banyak orang izin untuk hotel dan apartemen. Sekarang sudah ada yang besar-besar, sudah mulai. Kita juga harus mengimbangi dengan lapangan pekerjaannya," jelas Ita.
Kepala DPMPTSP Kota Semarang, Widoyono, menyampaikan bahwa ada beberapa indikator yang menunjukkan sinyal positif bagi geliat sektor perdagangan dan jasa. Pada bisnis akomodasi misalnya, jumlah hotel yang beroperasi di Kota Semarang setiap tahun mencatatkan pertumbuhan.
"Hal ini menunjukkan bahwa Kota Semarang banyak menjadi tujuan usaha maupun pariwisata. Nilai okupansi hotel si Kota Semarang juga tergolong sehat dan terus meningkat prosentasenya. Jumlah restoran di Kota Semarang semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Semarang banyak menjadi tujuan untuk berkuliner," jelas Widoyono.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Provinsi Jawa Tengah Setyo Adi mengamini bahwa masih ada geliat investasi pada sektor perhotelan di Kota Semarang.
"Kota Semarang itu wilayah untuk trading, pleasure, health, education, jadi sangat terbuka untuk itu. Bagaimana hotel potensinya luar biasa, kemudian untuk bisnis," jelasnya.
Sri Suryanti, salah satu perwakilan dari Porinti dan Perpit, mengapresiasi inisiatif DPMPTSP Kota Semarang buat mengumpulkan dan berkolaborasi dengan pelaku usaha Tionghoa.
"Saya merasa dengan adanya kesempatan seperti ini kami diberi pencerahan, informasi, pengetahuan yang bermanfaat," ucapnya.