Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongres Perempuan Nasional di Undip Dihadiri 1.000 Peserta

Sekitar 1.000 peserta dari perwakilan 24 provinsi di Indonesia menghadiri Kongres Perempuan Nasional di Universitas Diponegoro.
Kongres Perempuan yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (Undip). /Foto: Istimewa
Kongres Perempuan yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (Undip). /Foto: Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - Kongres Perempuan Nasional dengan tajuk "Demokrasi dan Kepemimpinan Perempuan Menuju Satu Abad Indonesia" digelar di Universitas Diponegoro Semarang pada Kamis (24/8/2023).

Kongres Perempuan Nasional tersebut merupakan tindak lanjut dari kongres pertama yang digelar pada 2018 silam. Selain mengangkat isu perempuan dan gender di Tanah Air, kegiatan tersebut juga menjadi rangkaian dari peringatan Hari Ibu yang jatuh tiap 22 Desember.

Pada tahun ini, Kongres Perempuan Nasional dihadiri oleh 1.000 peserta dari perwakilan 24 provinsi di Indonesia. Acara tersebut digelar buat mendukung transformasi serta pertumbuhan kepemimpinan perempuan. Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk merumuskan beragam isu dan agenda dalam perspektif kesetaraan gender untuk abad mendatang.

"Dalam 21 tahun lagi Bangsa Indonesia akan memasuki satu abad Indonesia. Masalah-masalah perempuan dengan kedaulatan masih terjadi di Indonesia. Masalah-masalah Hak Asasi Manusia (HAM) inilah yang menghambat kepemimpinan Indonesia di provinsi, kabupaten, kota, dan di desa," jelas Nawal Nur Yasin, Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah.

Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyambut baik gelaran Kongres Perempuan Nasional tersebut. Menurutnya, peran perempuan begitu signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, perempuan masih belum diberikan kesempatan yang cukup untuk berperan dalam kepemimpinan.

"Kami merasakan betul dukungan dari para perempuan kalau tidak ada PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha) saya rasa program, khususnya terhadap perlindungan anak, tidak akan sampai ke masyarakat kami," jelas Yasin.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper