Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 2024, Kemarau Panjang Masih Ancam Jawa Tengah

Pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota diminta mulai menyiapkan anggaran untuk distribusi air bersih.
Musim kemarau. Ilustrasi./Ist
Musim kemarau. Ilustrasi./Ist

Bisnis.com, SEMARANG - Bencana kekeringan akibat fenomena cuaca El Nino di Jawa Tengah kemungkinan masih bakal berlanjut hingga 2024 mendatang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, mengambil ancang-ancang dari data historis yang terjadi pada 2019 silam.

"Posisi kita di tahun 2023 ini sama seperti 2017-2018. Di 2024, harus kita antisipasi ulang, tidak menutup kemungkinan itu akan terjadi. Kami memprediksi 2024 pasti lebih besar lagi dampaknya," ucap Bergas Catursasi Penanggungan, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jawa Tengah, Rabu (13/9/2023).

Ditemui Bisnis di ruang kerjanya, Bergas mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 ini ketersediaan air di waduk-waduk di Jawa Tengah masih memadai buat memenuhi kebutuhan air bersih. Sejak jauh-jauh hari, BPBD Provinsi Jawa Tengah juga telah menyiapkan anggaran khusus untuk mendistribusikan air bersih di musim kemarau.

Setidaknya, 490.000 liter air bersih telah disiapkan BPBD Provinsi Jawa Tengah pada tahun ini. Stok tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, hingga 7 September 2023, stok air bersih BPBD Provinsi Jawa Tengah masih tersisa 395.000 liter.

"Ada beberapa daerah yang tidak menyiapkan anggaran khusus untuk distribusi air bersih. Tetapi, mereka sudah menyiapkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menjaga kebutuhan tersebut," jelas Bergas.

Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Magelang, serta Kabupaten Kebumen punya ketersediaan air bersih yang relatif aman. Sebaliknya, ketersediaan anggaran air bersih sudah mulai menipis di Kabupaten Jepara, Kota Semarang, dan Kabupaten Pekalongan. Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak menjadi wilayah dengan jumlah desa terdampak kekeringan paling banyak di tahun ini.

BPBD Provinsi Jawa Tengah mencatat, di Kabupaten Blora ada 119 desa yang terdampak, 101 desa terdampak di Kabupaten Grobogan, serta 42 desa terdampak kekeringan di Kabupaten Demak.Adapun hingga 7 September 2023, BPBD di tingkat Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah telah menyalurkan air bersih hingga 15,6 juta liter. Air bersih dari program CSR yang disalurkan juga sudah mencapai lebih dari tujuh juta liter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper