Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momen Nataru Bakal Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke DIY

BI pastikan ketersediaan uang untuk antisipasi melonjaknya wisatawan. Lebih lanjut, stabilisasi harga kebutuhan pokok juga dilakukan.
Titik Nol Yogyakarta./Harian Jogja-Lugas Subarkah
Titik Nol Yogyakarta./Harian Jogja-Lugas Subarkah

Bisnis.com, SEMARANG - Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan bakal mendongkrak jumlah wisatawan yang melancong ke DI Yogyakarta. Ibrahim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DI Yogyakarta, menyebut pihaknya bakal melakukan antisipasi.

"Kami prediksi arus turis masuk ke DI Yogyakarta itu cukup signifikan dengan membaiknya arus transportasi lewat tol," jelas Ibrahim saat ditemui wartawan di Kota Yogyakarta pada Jumat (3/11/2023).

Ibrahim menyebut BI bakal memastikan pemenuhan kebutuhan uang saat Nataru. Pasalnya, di momen tersebut, kebutuhan uang di DI Yogyakarta bakal meningkat seiring masuknya wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Kami tanggal 24 kemarin sudah melaksanakan Rapat Koordinasi, itu juga sudah mengantisipasi, mempersiapkan, adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terkait Nataru. Kebutuhan selama Nataru bisa terpenuhi dengan baik. Kami bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), distributor," jelas Ibrahim.

Kantor Perwakilan BI Provinsi DI Yogyakarta sendiri berupaya untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah ditentukan bank sentral agar bisa berjalan optimal di daerah. Salah satu kebijakan yang jadi fokus perhatian BI saat ini adalah binaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Konsep binaan yang kami coba istilahnya dari hulu sampai hilir. Kami tidak mungkin meng-address semua UMKM, itu ada di ranah dinas. Maka konsep yang kami kembangkan adalah bagaimana menjadi UMKM yang baik, yang itu ditiru oleh UMKM lainnya. UMKM binaan kami diharapkan bisa menggandeng UMKM lain sebagai agent of change," jelas Ibrahim.

Sementara ini, Kantor Perwakilan BI Provinsi DI Yogyakarta telah memiliki beberapa UMKM binaan pada klaster pertanian dan komoditas cabai. Di klaster tersebut, BI menciptakan pusat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelaku UMKM.Pada perkembangan lainnya, Ibrahim juga menyebut momen tahun politik pada 2024 mendatang diperkirakan bakal mendorong kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Permintaan yang katakanlah terkait dengan catering, makanan dan minuman, itu juga ada potensi peningkatan. Ini harus kita sikapi dengan dewasa dan positif, bahwa ini bisa mendorong perekonomian masyarakat," jelasnya.

Adapun situasi di DI Yogyakarta jelang 2024 dirasa masih cukup kondusif. Ibrahim menjelaskan bahwa BI bersama pemerintah daerah bakal memastikan agenda politik tersebut bisa terselenggara dengan sebaik-baiknya.

"Saya yakin masyarakat sudah semakin dewasa, apalagi DI Yogyakarta yang secara umum literasi pendidikan, literasi politiknya lebih baik. Sehingga saya pikir lebih dewasa menyikapi perbedaan. Jadi semoga kita bisa sama-sama memeriahkan pesta demokrasi ini dengan baik," ujar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper