Bisnis.com, SEMARANG - Upaya kolaboratif dilakukan Danone-Aqua untuk melestarikan ekosistem sekaligus kualitas Sumber Daya Air (SDA) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Program pemberdayaan itu tidak hanya di wilayah tengah, atau wilayah pabrik. Tidak bisa. Semuanya harus terintegrasi antara wilayah hulu dan hilir. Karena ini menjadi satu bagian bentang alam yang penting dan saling berhubungan," ucap Rama Zakaria, Sustainable Development Manager Danone-Aqua Klaten, Selasa (5/11/2023).
Kepada Bisnis, Rama menjelaskan bahwa perusahaan itu punya program pemberdayaan berbasis pengelolaan SDA terintegrasi. DAS Pusur dipilih sebagai pusat kegiatan dengan mempertimbangkan keberadaan fasilitas pabrik Danone-Aqua yang berlokasi di kawasan tengah DAS tersebut.
Sebagai informasi, DAS Pusur merupakan jaringan sungai yang bermuara di Sungai Bengawan Solo. DAS itu punya hulu di dekat Taman Nasional Merapi, tepatnya di Kabupaten Boyolali dan melintasi Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo.
Rama menyebut, upaya pelestarian DAS Pusur tak dilakukan sendirian oleh Danone-Aqua. Perusahaan itu juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah daerah, hingga perguruan tinggi. Harapannya, kolaborasi itu bisa memberikan nilai positif bagi masyarakat di lingkungan hulu hingga hilir DAS Pusur.
"Semuanya mesti berjalan terus menerus sebagai continuous improvement. Sebab lingkungan dan sosial itu pasti dinamis, maka dari itu kami terus melakukan perbaikan," jelas Rama.
Upaya konservasi dilakukan di kawasan hulu dengan aktivitas penanaman 141.041 pohon. Di lokasi yang menjadi Kecamatan Konservasi Tamansari, Kabupaten Boyolali, Danone-Aqua juga melakukan pembinaan kepada petani kopi, pembudidaya anggrek, serta petani rempah seperti jahe.
"Di DAS bagian tengah, kami lakukan pengelolaan sampah, pertanian berkelanjutan, kami juga mengelola taman keanekaragaman hayati," jelas Rama.
Sementara itu, di hilir, petani diajak untuk bisa mengelola saluran irigasi dengan harapan pasokan air ke ladang bisa tercukupi pada musim kemarau.
Rama menjelaskan bahwa pembinaan yang dilakukan itu mengutamakan nilai dan kepentingan bersama atau shared value di atas kepentingan bisnis. "Poin pentingnya bagaimana masyarakat dan lingkungan ini tetap berdaya. Bagaimana bisa melibatkan petani dan mendatangkan keuntungan buat perusahaan, masyarakat, dan pemerintah. Semua itu coba diseimbangkan," jelasnya.