Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemudik Pilih Pesan Hotel Saat Hari H Tiba di Jateng

Dalam kurun 3-4 tahun terakhir, ada tren dimana pemudik melakukan reservasi kamar dadakan.
Ilustrasi hotel./Freepik
Ilustrasi hotel./Freepik

Bisnis.com, SEMARANG - Jelang Lebaran, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Jawa Tengah mencatat belum banyak pemudik yang melakukan reservasi kamar. Padahal, ada 18,23 juta pemudik yang diperkirakan bakal melintas di Jawa Tengah.

"Ini memang karakter yang sekarang menjadi tren sepertinya. Dengan adanya tol, pemudik jadi istirahat di tempat-tempat pemberhentian, sesampainya saja. Jadi ada kebiasaan orang-orang, dengan kemudahan teknologi dan aksesibilitas," ungkap Heru Isnawan, Ketua PHRI Provinsi Jawa Tengah, dikutip Rabu (3/4/2024).

Heru menjelaskan, tren tersebut sudah mulai muncul sejak 3-4 tahun terakhir. Kalau sebelumnya, pemudik melakukan reservasi kamar sejak jauh-jauh hari, kini lebih banyak pemudik yang memesan kamar secara dadakan.

Pemesanan dilakukan baik dengan cara mendatangi hotel secara langsung maupun lewat Online Travel Agent (OTA)."Kalau dulu, 2-3 minggu sebelum bepergian sudah mulai persiapan mau menginap dimana. Tetapi sekarang ini, banyak yang mendadak. Bisa satu dua hari sebelumnya, atau bahkan di hari itu juga reservasinya," jelas Heru saat dihubungi Bisnis.

Dengan mempertimbangkan perkiraan pergerakan arus mudik yang jatuh pada Jumat (5/4/2024), pengelola hotel mengaku optimis bahwa mulai pekan depan kehadiran pemudik bakal mulai mendongkrak okupansi kamar di Jawa Tengah.

"Harapannya H-1 atau hari H, saat pemudik tiba di kampung halaman, mereka akan stay di hotel. Kemungkinan H+1 sampai H+3 Lebaran kami bisa full booked, dua hari setelahnya mungkin [okupansi kamar] akan turun sedikit di 80%," jelas Heru.

Heru menyebut, akses Tol Trans Jawa tak cuma membuka peluang bagi pengelola hotel di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah. Meskipun belum dijangkau sepenuhnya oleh akses tol, namun kawasan selatan seperti Purwokerto, Purworejo, hingga Surakarta juga ikut menikmati lonjakan pengunjung selama musim mudik.

"Khusus untuk Kota Semarang, saya bisa bilang sebutan kota transit sudah tidak berlaku lagi. Karena aksesibilitas sudah semakin mudah, destinasi wisatanya juga sudah semakin menarik. Baik di Kota Semarang sendiri maupun di hinterland-nya," jelas Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper