Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Goverment Auto Show (GAS) pada tahun 2024. Ajang pameran kendaraan itu bakal dilaksanakan di Kota Magelang pada 26-28 April 2024.
Kepala Bapenda Provinsi Jawa Tengah, Nadi Santoso, menjelaskan bahwa gelaran serupa sempat dilaksanakan di Kota Semarang. Setelah dua kali pelaksanaan, pada tahun ini GAS bergeser ke wilayah eks Karesidenan Kedu untuk menjangkau lebih banyak peserta.
"Harapannya GAS ini bisa mendorong penjualan kendaraan baru yang akan berdampak pada penerimaan pajak kendaraan bermotor yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita. Harapan kami di wilayah Kedu ini bisa didorong lagi penerimaannya," jelas Nadi pada Jumat (19/4/2024).
Nadi menjelaskan, pelaksanaan GAS telah berpengaruh positif pada peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Kota Semarang. Meskipun masih bersifat lokal, diharapkan gelaran ini bisa meningkatkan gairah masyarakat untuk memiliki kendaraan anyar.
"Kami berusaha mendorong ke arah sana, dengan tujuan meningkatkan penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan pajak. Tetapi, ketika bicara minat kendaraan baru, tentu kami kembalikan lagi ke daya beli dan minat masyarakat. Memang tidak mudah untuk mendorong itu," jelas Nadi.
Selain memamerkan aneka kendaraan anyar dari Agen Pemegang Merek (APM) dan distributor kendaraan di Jawa Tengah, GAS 2024 juga akan menjadi momen sosialisasi program Bapenda Provinsi Jawa Tengah.
Nadi menyebut, kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayarkan kewajibannya.Upaya untuk meningkatkan PAD dari BBNKB dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tak cuma dilakukan Bapenda Provinsi Jawa Tengah dengan menggelar pameran dan sosialisasi.
Nadi menjelaskan, pihaknya juga terus mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat menjadi contoh masyarakat lewat Gerakan Disiplin Pajak untuk Rakyat atau Gadis Pantura.
"Kami juga menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memberikan kemudahan pembayaran pajak bagi masyarakat. Ada juga upaya penagihan secara door-to-door. Berbagai upaya terintegrasi itu sudah kami lakukan," jelas Nadi.