Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Keuangan Solo Raya, Pertumbuhan DPK 5,78%, Kredit Naik 3,75%

Likuiditas perbankan di wilayah Solo Raya pada April 2024 masih terjaga dengan loan to deposit ratio (LDR) pada angka 111,36%.
Uang rupiah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000./Bloomberg-Brent Lewin.
Uang rupiah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000./Bloomberg-Brent Lewin.

Bisnis.com, SOLO - Industri jasa keuangan di wilayah Solo Raya mencatat pertumbuhan positif pada kuartal I tahun 2024.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta Eko Hariyanto di Solo, Jawa Tengah, Senin (24/6/2024) mengatakan kinerja dan pertumbuhan positif pada periode April 2024 tersebut tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dengan profil risiko yang terjaga.

Berdasarkan data kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Solo Raya posisi April 2024, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara year on year (yoy).

Pihaknya mencatat untuk aset perbankan pada April tahun ini naik sebesar 4,73% menjadi Rp118,69 triliun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp113,33 triliun.

Selanjutnya, untuk kredit/pembiayaan perbankan juga tumbuh sebesar 3,75% atau mengalami peningkatan sebesar Rp3,88 triliun, yakni dari Rp103,49 triliun pada April 2023 menjadi Rp107,37 triliun pada April 2024.

Selain itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 5,78% menjadi Rp96,42 triliun, yakni dari Rp91,15 triliun menjadi Rp96,42 triliun.

Selanjutnya, likuiditas perbankan di wilayah Solo Raya pada April 2024 masih terjaga dengan loan to deposit ratio (LDR) pada angka 111,36%.

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan berdasarkan sektor ekonomi didominasi oleh penyaluran kredit industri pengolahan sebesar Rp30,12 triliun, diikuti kredit untuk perdagangan besar dan eceran sebesar Rp27,23 triliun.

Sedangkan berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit terbesar dalam bentuk kredit modal kerja sebesar Rp61,54 triliun dan kredit terbesar berdasarkan jenis usaha adalah kredit untuk kategori bukan UMKM sebesar Rp59,63 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper