Bisnis.com, SEMARANG - Di tengah bayang pelemahan kinerja manufaktur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan keyakinannya pada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
"Hal ini ditopang oleh optimisme beberapa sektor hingga semester I/2024," jelas Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, dikutip Rabu (26/6/2024).
Rahmat meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah masih akan menunjukkan performa positif meskipun tengah diterpa ketidakpastian global.
Sebagai informasi, nilai ekspor Jawa Tengah pada April 2024 dilaporkan berada di angka US$748,22 juta atau turun 21,29% dibandingkan Maret 2024. Penurunan kinerja ekspor tersebut terjadi di empat sektor usaha. Mulai sektor minyak dan gas, pertanian, tambang, juga industri.
Sektor industri yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah bahkan mengalami penurunan nilai ekspor sebesar 20,32% (mtm). Penurunan kinerja itu untungnya masih bisa ditahan dengan permintaan dalam negeri yang relatif baik.
Rahmat menyebut, kondisi itu menjadi salah satu indikator positif akan tercapainya target pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada tahun 2024 ini.
Baca Juga
"Permintaan domestik yang kuat, kinerja fiskal yang optimal, serta kinerja perbankan yang membaik menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang diprakirakan tumbuh dalam rentang 4,7-5,5% pada 2024," jelas Rahmat dalam siaran pers.
Pada perkembangan lain, laju pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah juga didukung oleh tingkat inflasi yang relatif stabil. Adapun pada Mei 2024, inflasi di Jawa Tengah berada di angka 2,66% (yoy).
Upaya pengendalian inflasi di Jawa Tengah terus dilakukan oleh KPw BI Provinsi Jawa Tengah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Sinergi antar lembaga dijalin BI dari hulu hingga ke hilir.
"Dalam mendorong penguatan ekonomi Jawa Tengah yang semakin solid, beberapa program flagship akan dilakukan KPw BI Provinsi Jawa Tengah. Antara lain Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Pusaka), Rupiah Borobudur Playon, hingga QRIS Jelajah Indonesia," lanjut Rahmat.