Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jateng Gandeng TWC Dukung UMKM Kampung Seni Borobudur

Bank Jateng menyelenggarakan pelatihan Micro Business Game (MBG) kepada 100 pedagang Kampung Seni Borobudur Dusun Kujon Kabupaten Magelang.
Pj. Bupati Magelang Sepyo Achanto menyaksikan penandatanganan MOU antara Plt. Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro dengan Direktur Operasi dan Layanan PT TWC Mardijono Nugroho tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan Dalam Rangka Penataan Kampung Seni Borobudur di Balkondes Borobudur, Kamis (4/7/2024). /Foto: Istimewa
Pj. Bupati Magelang Sepyo Achanto menyaksikan penandatanganan MOU antara Plt. Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro dengan Direktur Operasi dan Layanan PT TWC Mardijono Nugroho tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan Dalam Rangka Penataan Kampung Seni Borobudur di Balkondes Borobudur, Kamis (4/7/2024). /Foto: Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG — Bank Jateng bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) dalam penyediaan dan pemanfaatan produk serta jasa layanan perbankan bagi para pelaku UMKM di wilayah Borobudur sekaligus penataan kampung seni.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Plt Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro dan Direktur Operasi dan Layanan PT TWC Mardijono Nugroho di Balkondes Kabupaten Magelang, Kamis (4/7/2024). Hadir pula Pj. Bupati Magelang Sepyo Achanto beserta jajaran.

Dalam kesempatan tersebut, Irianto mengatakan bahwa Bank Jateng berkewajiban meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses perbankan baik tabungan maupun penyaluran kredit. Hal ini juga sesuai dengan harapan bersama bahwa Bank Jateng dapat menunjang perekonomian di Jawa Tengah, khususnya di Magelang.

Irianto mengapresiasi PT TWC yang sudah memberikan kepercayaan kepada Bank Jateng, sehingga dapat terjalin kerja sama yang baik, penuh sinergi, dan harmonis.

“Ke depan, kami berharap dengan penandatanganan nota kesepahaman ini akan menjadi pintu terbukanya sejumlah kerja sama Bank Jateng dan PT TWC," ujarnya dalam siaran pers.

Mengawali kerja sama, Bank Jateng menyelenggarakan pelatihan Micro Business Game (MBG) kepada 100 pedagang Kampung Seni Borobudur Dusun Kujon Kabupaten Magelang. Bank Jateng bekerja sama dengan German Sparkassentiftung untuk Pelatihan MBG ini.

Peserta dibagi dalam 5 kelas dan dilaksanakan di 3 tempat berbeda, yaitu di Balkondes Borobudur, Balkondes Bumiharjo, dan Warung Gali Pensiun.

"Diharapkan para pedagang Kampung Seni Borobudur mendapat manfaat terkait pemahaman terhadap manajemen pengelolaan usaha sesuai dengan kaidah manajemen usaha yang baik serta berdampak pada kemajuan dan peningkatan usaha. Dari sisi permodalan jika memang memungkinkan para pedagang dapat mengajukan kredit khususnya program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," jelasnya.  

Pada kesempatan ini, Bank Jateng memberikan pembiayaan KUR Super Mikro secara simbolis sebesar Rp40 juta kepada 4 pedagang di Kampung Seni Borobudur Dusun Kujon, masing masing Rp10 juta.

Dalam rangka mendukung implementasi Non Cash Transaction (NCT) di wilayah operasional PT TWC, Bank Jateng juga hadir melalui pembukaan QRIS Merchant dan tebus murah satu liter minyak goreng seharga satu rupiah menggunakan QRIS di Bima Mobile Bank Jateng bagi pedagang peserta pelatihan MBG.

Direktur Operasi dan Layanan PT TWC, Mardijono Nugroho menyambut baik kerja sama ini. Hal ini sejalan dengan tagline TWC "Percaya" yang artinya TWC harus mampu mendapat kepercayaan dari masyarakat atau pengunjung.

"Termasuk juga bank harus memiliki tagline percaya itu, sehingga nasabah dan masyarakat percaya dengan bank. TWC di sini bertugas memfasilitasi semua yang ada di kawasan baik kerja sama maupun yang lain," tuturnya.

Sambutan baik dan apresiasi juga disampaikan Pj. Bupati Magelang Sepyo Achanto. Dia berharap kerja sama ini dapat terus meningkat, makin solid, dan selalu membawa kebaikan, khususnya untuk UMKM.

"Saya rasa adanya pelatihan ini sangat bermanfaat untuk ke depan. Pelaku UMKM harus siap dengan sistem pembayaran cashless, salah satunya melalui QRIS karena ke depan akan menjadi biasa. Bisa aja ke depan kita berwisata tanpa harus membawa dompet, cukup lewat HP semua beres," ujarnya.

Sepyo menambahkan, antara destinasi wisata dan UMKM harus ada koneksitas dan sinergi yang baik. Sehingga, muncul interaksi antara wisatawan dan produk yang dijual UMKM atau PKL. "Pelaku wisata harus menciptakan dan mengondisikan koneksitas. Nah, kami di pemerintahan juga harus terlibat di dalamnya dan kami akan selalu mendukung sinergitas itu," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper