Bisnis.com, SEMARANG - Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menggelar rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dimulai dengan Business Talk pada Rabu (24/7/2024) di Kota Semarang.
Kegiatan temu wicara tersebut mengangkat tema "Meningkatkan Daya Saing Investasi Menghadapi Persaingan Global dengan Mengoptimalkan Peran Kawasan Industri". Lima orang narasumber hadir dan memberikan paparan dalam acara tersebut.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nurul Ichwan, menjelaskan bahwa kawasan industri tengah menghadapi berbagai tantangan. Mulai persaingan internasional yang kian ketat, peningkatan infrastruktur dan teknologi di era industri 4.0, isu sumber daya manusia (SDM), juga implementasi kebijakan yang mendukung iklim investasi.
"Di balik tantangan tersebut, terdapat pula berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan seperti potensi pasar yang besar di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara," jelas Ichwan dalam paparannya.
Peluang tersebut juga diperkuat dengan peningkatan kerja sama regional yang tertuang dalam berbagai perjanjian perdagangan besar. Lebih lanjut, Ichwan menjelaskan masih ada potensi lain dari pemanfaatan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri.
Dukungan pemerintah, lewat berbagai insentif dan kemudahan berusaha, juga menjadi salah satu faktor yang ikut meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia.
Baca Juga
Ketua Umum HKI Indonesia, Sanny Iskandar, menyebut sejumlah peluang tersebut mesti dapat dimanfaatkan dengan baik. Oleh karenanya, kolaborasi antar pemangku kepentingan mulai pelaku usaha maupun pemerintah, perlu dilakukan.
"HKI berkomitmen utnuk terus menjadi jembatan antara berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem industri yang kompetitif dan berkelanjutan," jelas Sanny.
Sanny menjelaskan bahwa lewat kolaborasi dan strategi yang tepat, kawasan industri di Indonesia dapat terus meningkatkan perannya dalam memacu arus investasi ke dalam negeri. "Dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.