Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Cuaca Ekstrem di Jateng hingga 9 September 2024

Dinamika atmosfer saat ini menunjukkan bahwa MJO (Madden Julian Oscillation) sedang aktif di wilayah Indonesia.
Sejumlah pengguna kendaraan menembus hujan deras di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat./Bisnis-Rachman.
Sejumlah pengguna kendaraan menembus hujan deras di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat./Bisnis-Rachman.

Bisnis.com, CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada 8-9 September 2024.

"Dinamika atmosfer saat ini menunjukkan bahwa MJO (Madden Julian Oscillation) sedang aktif di wilayah Indonesia," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Sabtu (7/9/2024).

Dalam hal ini, kata dia, MJO aktivitas intra seasonal di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Menurut dia, MJO yang saat ini berada pada fase 4 berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Selain MJO, kata dia, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal teramati di Jawa Tengah.

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah pada tanggal 8-9 September," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan data yang dirilis Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Ahad (8/9) meliputi Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Kendal, Pekalongan, Temanggung, Magelang, Sragen, Grobogan, dan sekitarnya.

Sementara pada hari Senin (9/9), kata dia, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Batang, Pekalongan, dan sekitarnya.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kenaikan temperatur serta kemudahan kebakaran lahan dan hutan serta waspada potensi cuaca ekstrem pada 8-9 September yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper