Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencermati dinamika yang berkembang terkait dengan tutupnya operasional pabrik tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk. di Sukoharjo sejak 1 Maret 2025.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan sembilan perusahaan di Jawa Tengah yang memiliki potensi menerima limpahan karyawan dari Sritex.
Perusahaan-perusahaan itu bergerak di berbagai bidang, meliputi garmen, sepatu, dan rokok.
“Nanti HRD [human resources development] rapat dengan kita, agar mereka [karyawan Sritex] bisa ditampung. Kemarin informasi awal mereka menyanggupi [mempekerjakan], yang penting usianya tidak lebih dari 45 [tahun],” ujar Luthfi seusai rapat dengan organisasi perangkat daerah, Senin (3/3/2025).
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk memberikan keterampilan wirausaha bagi para mantan pekerja Sritex.
Dengan demikian, mereka yang tidak memenuhi kriteria untuk dipekerjakan kembali di perusahaan lain atau memang ingin mandiri, bisa tetap produktif.
Baca Juga
“Tidak kalah penting agar desk tenaga kerja kita efektifkan kembali, artinya hak mereka, THR [tunjangan hari raya], pesangon itu kita koordinasi dengan kurator, mereka kan masih muter terkait aset. Kita komunikasikan sehingga terpenuhi. Pemprov sifatnya membantu, agar dampak sosial tidak terlalu berlebihan di tempat kita. Dan kita koordinasi dengan Pemkab Sukoharjo,” katanya.
Sementara itu, tim kurator Sritex memastikan pekerja PT Sri Rejeki Isman (Sritex) akan kembali dipekerjakan usai perusahaan tekstil tersebut dinyatakan pailit.
Nurma Sadiqin, mewakili tim kurator menyatakan meskipun Sritex telah dinyatakan pailit, tetapi pekerja tetap bisa direkrut kembali melalui skema baru yang telah dirancang. Hal ini disampaikannya usai menghadiri rapat terbatas bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Istana Merdeka, Senin (3/3/2025).
"Terkait dengan rekrutmen, nantinya akan dibuka oleh penyewa yang baru. Jadi, skemanya adalah PT Sritex akan disewakan kepada penyewa baru,” kata Nurma di Kantor Presiden.
Lebih lanjut, Nurma mengatakan bahwa timnya sedang menjajaki masuknya investor baru yang ingin menyokong kembali industri tekstil agar bisa kembali bangkit.
"Saat ini, tim kurator sedang membuka opsi bagi para investor yang memang menggeluti bidang tekstil untuk bisa menyewa PT Sritex dan saat ini, sudah ada beberapa investor yang dalam tahap komunikasi dengan kami," pungkas Nurma.