Bisnis.com, YOGYAKARTA — Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyediakan Posko P3K untuk mengantisipasi besarnya mobilitas massa yang masuk Yogyakarta selama momentum Lebaran 2025.
Tahun lalu saja, berdasarkan data Dinas Pariwisata Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran 2024 ada sebanyak 227.996 wisatawan di Yogyakarta, terdiri dari 268.690 wisatawan lokal dan 9.306 wisatawan mancanegara.
Anwar Dwi Cahyono, Staf Pelayanan Kesehatan Rujukan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengatakan posko ini tersebar di tiga titik, yaitu Posko P3K di titik nol kilometer di depan Gedung Kantor Pos Besar Yogyakarta, lokasi kedua adalah di lahan parkir di Jl.Abu Bakar Ali (ABA) dan posko ketiga berada di Monumen Tugu.
"Kita di posko menjaga dalam 2 shift, dari jam 08.00 pagi sampai 20.00 malam. Kalau ada kejadian di luar jam itu, kita juga stand by pelayanan ambulance darurat. Nama pelayanannya adalah Public Safety Center (PCS) 119 Yogyakarta Emergency Service (YES). Itu bisa dihubungi melalui telepon kalau ada kejadian di kota Yogjakarta," kata Anwar saat ditemui Bisnis di Posko P3K ABA yang terletak pas di Utara Jalan Malioboro, Senin (31/3/2025).
Tim Posko P3K ini diambil dari tenaga medis atau dokter dan tenaga kesehatan lainnya dari PSC 119 YES, rumah sakit dan puskesmas di Kota Yogyakarta. Komposisi Tim Posko P3K ini terdiri dari satu dokter, satu perawat, satu tenaga untuk ambulance dan satu driver.
Posko P3K ini dibuka mulai 24 Maret 2025 sampai 6 April 2025, atau H-7 sampai H+7 Lebaran.
Saat didatangi Bisnis, terpantau Posko P3K di dekat Jalan Malioboro ini masih sepi pengunjung. Berdasarkan pengalamannya, Anwar mengatakan posko akan ramai biasanya mulai hari kedua setelah Lebaran, sejalan dengan tren mulai besarnya jumlah pengunjung destinasi wisata di Yogyakarta.
"Paling ramai setelah Lebaran. Hari kedua sudah ramai. Pemudik sudah mulai banyak yang masuk akhrinya pemudik yang wisata di daerah Malioboro, hari kedua ketiga banyak yang menyempatkan wisata di Malioboro," ujar Anwar.
Pertolongan medis yang diberikan di Posko P3K ini mulai dari cek tensi hingga yang darurat seperti penanganan AED atau automated external defibrillator, penanganan medis yang memberikan kejut listrik secara otomatis kepada seseorang yang mengalami henti jantung.
"Paling sering cek tensi. Ada juga yang pernah ke sini untuk dibantu ganti perban. Habis dia operasi di mana gitu, terus menempuh perjalanan mudik, perban kotor, mampir ke sini untuk ganti perban. Kita juga bisa," ujarnya.