Bisnis.com, KARANGANYAR - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar diajak untuk melek literasi keuangan melalui gaji yang dibayarkan dalam bentuk uang elektronik.
Hal tersebut disampaikan Bupati Karanganyar, Rober Christanto, dalam pembukaan kegiatan Bulan Literasi Keuangan yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jumat (23/5/2025).
Rober mengatakan upaya tersebut dapat dilakukan dengan memberikan separuh gaji ASN dalam bentuk uang elektronik.
"Kami mengajak semuanya untuk menyiapkan uang elektronik untuk berbelanja di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Karanganyar. Mungkin juga seperti Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita, semua akan dilakukan secara elektronik. Maka kami mohon dukungan dari semua pihak," kata Rober Christanto.
Usulan tersebut sejalan dengan agenda nasional dalam memperluas inklusi keuangan melalui digitalisasi sistem pembayaran.
Selain itu, kebijakan tersebut juga diharapkan mampu mendorong produktivitas dan efisiensi ekonomi lokal, terutama dalam meningkatkan permintaan terhadap produk UMKM.
Baca Juga
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, memberikan apresiasi atas ide yang disampaikan Bupati Karanganyar tersebut.
Menurut Friderica, penggunaan uang elektronik oleh ASN dapat menjadi pintu masuk edukasi keuangan digital di berbagai lapisan masyarakat.
Bahkan, dampaknya dinilai dapat menjangkau sektor informal seperti UMKM yang selama ini belum seluruhnya terintegrasi ke dalam sistem keuangan formal.
Upaya digitalisasi keuangan itu juga diharapkan dapat semakin meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam mengelola keuangannya.
Friderica menyebut dengan pengelolaan keuangan yang lebih bijak, maka bukan tidak mungkin pelaku UMKM juga akan mengalami peningkatan kesejahteraan.
"Kalau UMKM-nya maju, maka akan bertambah lapangan pekerjaannya, menambah pendapatan daerah yang juga meningkatkan kesejahteraan. Jadi [ide Bupati Karanganyar tadi] sangat baik," ujar Friderica.
Lebih lanjut, penggunaan uang elektronik atau transaksi secara cashless juga memberikan kemudahan bagi konsumen.
"Tetapi mungkin, karena kita sudah mendorong untuk digitalisasi, berarti aspek keamanan juga harus kita perhatikan. Keamanan sistemnya, aplikasinya, dan lainnya. Juga terutama edukasinya, karena semua yang dimaksudkan untuk kemudahan itu juga ada embedded risk-nya," kata Friderica.