Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelabuhan Terminal Batang Masuki Tahap Uji Coba Operasional

Selesainya pembangunan tahap pertama Pelabuhan Terminal Batan menjadi langkah strategis Pelindo dalam menopang pertumbuhan industri dan
Kondisi terbaru Pelabuhan Terminal Batang yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang CIty/Istimewa - Pelindo
Kondisi terbaru Pelabuhan Terminal Batang yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang CIty/Istimewa - Pelindo
Ringkasan Berita
  • Pelabuhan Terminal Batang di Kawasan Industri Terpadu Batang telah memasuki tahap uji coba operasional setelah serah terima dari PT Brantas Abipraya kepada PT Pelindo.
  • Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan memperkuat sistem logistik nasional dan daya saing industri di wilayah tengah Indonesia.
  • Pelabuhan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti dermaga, lapangan penumpukan, dan infrastruktur listrik, serta telah mendapatkan semua izin operasional yang diperlukan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, SEMARANG - Pelabuhan Terminal Batang di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City memasuki tahapan uji coba operasional.

Hal tersebut dilakukan usai PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan Serah Terima Pertama atau Provisional Hand Over (PHO) dari PT Brantas Abipraya (Persero) selaku kontraktor pelaksana pada 21 Juli 2025 silam.

"Seluruh pekerjaan telah dituntaskan secara menyeluruh dan siap difungsikan," ucap Daru Wicaksono Julianto, Direktur Eksekutif 3 Pelindo, dikutip Rabu (6/8/2025).

Proyek tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digadang mampu menjadi simpul penting bagi sistem logistik nasional sembari ikut memperkuat daya saing industri di wilayah tengah Indonesia.

Daru menjelaskan, selesainya pembangunan tahap pertama Pelabuhan Terminal Batang juga menjadi bagian penting dalam agenda besar Pelindo untuk membangun pelabuhan-pelabuhan masa depan yang tangguh, efisien, dan mampu menopang pertumbuhan industri dan perdagangan nasional.

"Kehadiran pelabuhan ini akan memberikan dampak signifikan terhadap percepatan distribusi barang dan efisiensi biaya logistik, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Rampungnya [pembangunan] tahap pertama Pelabuhan Terminal Batang merupakan wujud nyata komitmen Pelindo dalam mendukung perkembangan ekosistem logistik nasional," jelas Daru.

Daru menyebut, Pelabuhan Terminal Batang akan dilengkapi dengan causeway sepanjang 350 m, trestle sepanjang 361 m, dermaga sepanjang 152 m dengan kedalaman kolam mencapai -10,5 m dari level air surut setelah pengerukan. Dengan berbagai fasilitas tersebut, kapal-kapal dengan ukuran hingga 10.000 DWT dapat bersandar dengan aman.

Lebih lanjut, Dari menjelaskan bahwa infrastruktur darat seperti lapangan penumpukan barang dengan luas sekitar 2 hektare (Ha) serta kantor operasional, akses jalan pelabuhan, sistem utilitas mekanikal dan elektrikal, serta jaringan keamanan terintegrasi juga telah disiapkan.

"Untuk mendukung operasionalisasi terminal, aliran listrik dari PLN dengan kapasitas daya sebesar 82,5 kVA dan tegangan 380 volt telah resmi disambungkan sejak 18 Juli 2025. Dengan infrastruktur listrik ini, terminal kini dapat dioperasikan penuh secara mandiri dan efisien," jelas Daru dalam siaran pers.

Pelindo juga telah mengantongi seluruh izin dan penugasan yang diperlukan. Mulai dari izin Kementerian Perhubungan, izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dari Pemerintah Kabupaten Batang, dan izin penggunaan akses perlintasan rel kereta api dari Kementerian Perhubungan.

Pelindo tak cuma memiliki proyek investasi di Kabupaten Batang, di Kota Semarang, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga tengah melakukan investasi jangka panjang untuk merevitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2028 mendatang dengan prioritas pengembangan Terminal Petikemas Semarang dan infrastruktur penanganan banjir rob.

General Manager PT Pelindo Terminal Petikemas Semarang, I Nyoman Sudhiarta, menambahkan bahwa proyek revitalisasi itu juga meliputi upaya transisi energi Terminal Petikemas Semarang dari bahan bakar minyak (BBM) ke tenaga listrik dengan harapan mampu meningkatkan kinerja operasional dan pelayanan kepada pelanggan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro