Bisnis.com, JAKARTA – Melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, PT Pertamina (Persero) resmi menguasai 64,46% saham Maurel&Prom dan bisa menambah pasokan minyak perseroan untuk memenuhi pasokan dalam negeri.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan dari kegiatan penawaran saham, pihaknya menambah kepemilikan saham dari semula 24,53% pada Agustus 2016.
Menurutnya, dengan komposisi kepemilikan saham ini lebih mudah untuk mengkonsolidasikan bagian produksi Maurel&Prom kepada PT PIEP. Selanjutnya, hal itu bisa menambah volume produksi dari aset luar negeri yang menyumbang terhadap pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Terhitung mulai 1 Februari 2017, PIEP akan mengendalikan sebanyak 125.924.574 lembar saham atau setara dengan 64,46% saham dan 63,35% hak suara di Maurel & Prom. Selain itu, PIEP juga mengendalikan sebanyak 6.845.626 ORNANE yakni obligasi yang dapat ditukar dengan uang dan saham 2019, atau setara dengan 46,70% dari outstanding ORNANE 2019.
PIEP pun akan memegang 3.848.620 ORNANE 2021, yang setara dengan 36,88% dari outstanding ORNANE 2021.
Adapun, pembayaran kepada pemilik ORNANE akan dilakukan pada saat penyelesaian transaksi sekaligus penyerahan ORNANE kepada perusahaan dengan nilai 17,28 euro per ORNANE 2019 yaitu nilai nominal plus bunga sebesar 0,02 euro, dan 11,05 euro per ORNANE 2021 atau nilai nominal plus bunga sebesar 0,03 euro.
Sesuai dengan artikel 232-4 dari AMF General Regulations, tender offer akan secara otomatis kembali terbuka untuk periode 10 hari kerja bursa. Jadwal tender offer tersebut segera dipublikasikan oleh Autorité des marchés financiers (AMF) Prancis.
“Ini sudah tentu akan meningkatkan kinerja hulu Pertamina. Selain itu, saat ini ISC juga mengkaji dan mempersiapkan kemungkinan untuk dapat menjadikan produksi minyak tersebut tidak sekadar menambah angka produksi Pertamina melainkan juga memperkuat pasokan untuk Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (26/1/2017).