Bisnis.com, SEMARANG - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I mencatat realisasi penerimaan hingga Juli mencapai 42% target.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah (Kanwil DJP Jateng) I Irawan mengatakan tahun ini pihaknya ditarget merealisasikan pendapatan Rp31,6 triliun. Dengan melakukan peningkatan pengawasan maupun imbauan, ia optimis dalam lima bulan ke belakang 58% sisa target dapat direalisasikan.
"Saat ini tunggakan kami juga sedikit. Kami akan meningkatkan pengawasan dan himbauan kepada wajib pajak," kata Irawan di Semarang, akhir pekan lalu, Jumat (11/8/2017).
Dia mengatakan masih terdapat potensi penerimaan yang dapat dimaksimalkan oleh Kanwil DJP Jateng I. Pasalnya tingkat kepatuhan pemegang nomor pokok wajib pajak (NPWP) di wilayahnya baru 70%.
Dia mengatakan edukasi yang terus menerus dari pihaknya dapat membuat kepatuhan meningkat. Selain itu, upaya edukasi kepada siswa dari seluruh tingkatan pendidikan akan mendorong kesadaran kewajiban pajak dalam jangka panjang.
"Kami WP terdaftar 1,4 juta. yang wajib SPT sebanyak 670 ribu. Saat ini yang memasukan spt baru 500 ribuan," katanya.
Sedangkan sumber pajak sendiri, Irawan mengatakan pihaknya mengandalkan salah satunya pemasukan dari industri rokok. Sektor ini ditarget menyumbang Rp10 triliun dari target Kanwil Jateng I atau setara hampir 30%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui teleconference mengingatkan dalam sejarah panjang 72 tahun Republik Indonesia, pengumpulan pajak bukan perkara mudah. Ini terlihat dari realisasi program pengampunan pajak yang dijalankan pemerintah.
Tercatat dari ekonomi Indonesia yang bernilai Ro13.000 triliun, program pengampunan pajak mencatat pelaporan harta yang belum membayar pajak mencapai Rp4.800 triliun. "Tidak manpu mengumpulkan pajak maka kita tidak akan mampu menjadi bangsa yang besar dan bemartabat."
Sri mengatakan, saat ini pajak merupakan sumber utama guna membiayai pembangunan. Akan tetapi rasio kepatuhan masih rendah dibanding dengan negara sekitar.
"Di Asia saja kita kumpulkan dari ekonomi kita baru 11%. Ekonomi kita itu mencapai 13.000. Sedangkan Thailand sudah 16% dari ekonominya, Malaysia Singapura 17%-18%, Filipina yang mirip kita sudah 13%," katanya.