Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS AIR: Kecamatan di Gunung Kidul Minta Penanganan BPBD

Pemerintah Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah provinsi untuk membantu penanganan krisis air bersih.
Warga mencari air bersih./JIBI
Warga mencari air bersih./JIBI

Bisnis.com, GUNUNG KIDUL - Pemerintah Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah provinsi untuk membantu penanganan krisis air bersih.

Camat Gedangsari Imam Santoso mengatakan dari tujuh desa yang ada, hampir semua mengalami kekeringan. 

"Selama ini, penyalurkan bantuan semua permintaan dari desa menggunakan tangki milik kecamatan. Saat ini, kami sudah mengirimkan surat ke BPBD DIY agar diberikan bantuan," katanya di Gunung Kidul, Selasa (12/9/2017).

Selain itu, pihaknya berupaya mencari dari pihak swasta maupun instansi pemerintah lain untuk menyalurkan bantuan air.

"Kami berupaya memberikan bantuan kepada warga, tak hanya dari kecamatan tetapi berupaya mencari dari pihak swasta, dan instansi lain," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo mengakui sudah menyiapkan surat siaga darurat kekeringan. Kalau anggaran sudah habis, maka pihaknya segera meminta bupati untuk menetapkan status siaga darurat kekeringan, dan akan digunakan untuk meminta anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB).

"Sudah siap semuanya, tetapi memang belum dikeluarkan status terbaru, karena anggaran kita untuk droping air masih mencukupi," kata Budhi. Adapun delapan kecamatan yakni Rongkop, Paliyan, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tepus, Tanjungsari dan Nglipar, saat ini dibantu langsung oleh BPBD.

Namun, ada tiga kecamatan tambahan yakni Patuk, Ponjong, dan Ngawen, tetapi masih bisa ditangani dari kecamatan masing-masing. Terakhir Kecamatan Gedangsari sudah mulai mengajukan bantuan ke BPBD DIY, karena selama ini masih dilakukan oleh pihak kecamatan. Total ada 12 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Gunung Kidul.

"Anggaran diperkirakan masih cukup untuk sampai akhir November, karena masih sekitar Rp250 an juta, selain kami bersifat membantu, bantuan dari swasta cukup banyak."

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi menambahkan belum meningkatnya status tersebut karena banyaknya bantuan dari pihak luar yang masuk ke Kabupaten Gunung Kidul.

Ia meminta masyarakat untuk mulai berhemat air, agar stok air bisa digunakan dalam beberapa minggu. "Hari ini saja ada sekitar 400 tangki yang akan diserahkan dari pihak swasta," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper