Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Backlog Rumah di Soloraya Mencapai 300.000 Unit

Realestate Indonesia Jawa Tengah menyatakan angka backlog rumah atau kebutuhan rumah yang belum terbangun di wilayah Soloraya hingga saat ini mencapai sekitar 300.000 unit.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, SOLO – Realestate Indonesia Jawa Tengah menyatakan angka backlog rumah atau kebutuhan rumah yang belum terbangun di wilayah Soloraya hingga saat ini mencapai sekitar 300.000 unit.

"Sebetulnya kalau kondisi pasar properti cukup bagus, kekurangan rumah kalau di Jawa Tengah mencapai 1,4 juta unit, kalau di Soloraya sekitar 300.000 unit," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Solo, Selasa (19/9/2017).

Meski saat ini angka backlog tersebut mulai turun, dikatakannya, ketersediaan rumah belum mampu memenuhi kebutuhan rumah di kalangan masyarakat yang jumlahnya terus mengalami peningkatan.

"Kami dari REI terus berupaya mengejar kekurangan tersebut, kalau di tahun lalu kami berhasil membangun sekitar 11.500 unit rumah di seluruh Jawa Tengah, untuk tahun ini targetnya minimal 10.000 unit rumah," katanya.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut dibutuhkan campur tangan dari pemerintah untuk lebih mempercepat perizinan pembangunan rumah khususnya kawasan perumahan.

"Sesuai dengan PP nomor 64 tahun 2016 tentang kemudahan perizinan, ini harus dipraktikkan di seluruh daerah, tujuannya biar pembangunan lebih cepat. PP ini ada karena dulu untuk mengurus perizinan saja butuh waktu antara 1-2 tahun," katanya.

Sementara itu, diakuinya, proses perizinan di Soloraya belum sesuai dengan kebijakan dari pemerintah mengenai kemudahan perizinan. "Ada beberapa daerah yang kesannya masih mempersulit, terutama di Klaten, Karanganyar, dan Wonogiri. Kalau yang kencang baru Kabupaten Boyolali," katanya.

Ia berharap pemerintah daerah segera memberikan respon yang baik mengingat dari sektor keuangan, yaitu perbankan sudah memberikan banyak kemudahan baik kepada pengembang maupun konsumen untuk mengakses pembiayaan.

"Pada dasarnya daya beli sudah sangat bagus, tetapi pelaksanaan pembangunan di Soloraya ini belum terlalu kencang. Khususnya perizinan mengenai tata ruang, masih banyak kendala," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper