Bisnis.com, SOLO-Salah satu adik Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SIKS) Paku Buwana (PB) XIII, G.K.R. Koes Triniyah, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Gandaria, Jakarta, Selasa (19/9) malam. Jenazah dimakamkan di Pasarean Ageng Ki Ageng Henis, Laweyan, Pajang, Solo pada Rabu (20/9) siang.
Informasi yang dihimpun JIBI, G.K.R. Koes Triniyah dan akrab disapa Gusti Ninil adalah putri SIKS PB XII dari selir keenamnya, K.R.Ay. Pudjaningrum. Perempuan yang tinggal di Jakarta tersebut meninggal dunia dalam usia 56 tahun.
Sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir, jenazah disemayamkan di Sasana Mulya Keraton Surakarta Hadiningrat.
Pantauan JIBI, para pelayat datang ke Sasana Mulya. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo juga hadir untuk memberi penghormatan terakhir. Ucapan bela sungkawa dalam bentuk karangan bunga tanpak terlihat di depan gedung tersebut. Di antaranya berasal dari Sri Paduka Mangkunagoro, Trah Probodiningrat, alumnus SMP Ursulin Angkatan 1977 dan alumnus SMP Kanisius 1979.
Para sentana khususnya putra-putri dalem Sinuhun PB XII juga hadir dalam permakaman tersebut. Di antara yang hadir antara lain Sinuhun PB XIII Hangabehi, Gusti Moeng, Gusti Galuh, Gusti Puger dan Gusti Puger.
Salah satu adik Sinuhun PB XIII, K.G.P.H Suryo Wicaksono, mengungkapkan Gusti Triniyah memang sudah dirawat di RS Gandaria sejak dua bulan lalu. Menurutnya, Triniyah menderita komplikasi.
"Jadi awalnya ada luka, lalu infeksi dan ada bakteri serta lainnya. Paru-parunya juga terserang," ujarnya kepada JIBI, Rabu siang.
Ia menjelaskan putri dalem PB XII mendapat hak untuk memilih lokasi pemakaman, antara Imogiri atau Pasarean Ageng Ki Ageng Henis, Laweyan, Pajang, Solo. Namun, suami dan anak-anak Gusti Triniyah memilih Makam Ki Ageng Henis.
"Alasannya karena lokasi Imogiri agak jauh. Kalau di Laweyan kan dekat dengan Solo," imbuhnya.
Ia mengatakan Gusti Ninil memang sudah agak lama tinggal di Jakarta. Walaupun memang saat masih muda tinggal di Solo.
Sementara itu, K.G.P.H. Puger, mengatakan sempat kaget saat mendapat kabar meninggalnya Gusti Ninil. Ia mengaku kali terakhir bertemu dengan Ninil pada Sura tahun lalu.
"Ninil itu kalau ada upacara adat biasanya ke Solo walaupun tinggalnya di Jakarta," ujarnya saat ditemui wartawan di Sasana Mulya, Rabu.
Ia mengatakan mendapat kabar kondisi Ninil sudah kritis pada Senin (18/9). Ia khawatir kalau Ninil tak bertahan hingga Sura. "Ah tenan, Sura [meninggal]. Biasanya Sura dia datang," kata dia.
G.K.R. Koes Triniyah meninggalkan seorang suami K.P.H. Suryaningrat, tiga orang anak dan dua orang cucu.