Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mendukung rencana PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam mengintegrasikan pengelolaan ruas Trans Jawa.
Seperti diketahui, kedua perusahan plat merah tersebut berencana membentuk perusahaan bersama untuk mengelola ruas Trans Jawa. Selanjutnya, sebagian saham perusahaan tersebut akan ditawarkan kepada publik untuk mendanai konstruksi ruas tol lain.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan, pada prinsipnya selama kepentingan publik tidak terganggu, strategi tersebut dapat dilakukan. Dia pun menilai dari sisi operasional, integrasi pengelolaan ruas tol Trans Jawa akan lebih efisien dan memudahkan pengguna jalan dalam melakukan transaksi.
"Dari sisi maintenance saya kira lebih baik, dan lebih interoperability. Selama kepentingan publik tidak terganggu, kita dukung," ujarnya, akhir pekan lalu.
Dia menyatakan, perubahan pemegang saham badan usaha jalan tol sudah biasa terjadi. Badan usaha yang bersangkutan wajib melaporkan perubahan tersebut kepada Menteri PUPR.
Sejauh ini pihaknya mengaku kedua badan usaha tersebut telah menyampaikan rencananya membentuk holding Trans Jawa. Namun mengenai mekanismenya dia menilai hal tersebut menjadi wewenang badan usaha secara b to b.
Seperti diketahui, PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mencari mitra strategis melalui proses penawaran langsung untuk kembali melancarkan aksi divestasi tujuh ruas tol Trans Jawa.
Adapun ketujuh ruas tol yang dimaksud adalah Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo.