Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Kesehatan Jawa Tengah menemukan kasus positif difteri terjadi di Kota Semarang dan Kabupaten Karanganyar. Di masing-masing daerah tersebut, satu anak di bawah usia lima tahun terkena difteri hingga dibawa ke rumah sakit umum setempat.
"Di Provinsi jawa Tengah terjadi kasus positif difteri pada seorang balita di Semarang pada September dan seorang balita di Karanganyar pada Oktober. Tapi, ke duanya pulang dari perawatan di RSU dalam keadaan sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Dokter Yulianto Prabowo, Rabu (6/12/2017).
Atas temuan itu, kata Yulianto, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng segera meningkatkan upaya pemerataan imunisasi rutin DPT-HB-Hb. Yulianto menegaskan hingga saat ini belum ditemukan lagi kasus difteri di Provinsi Jawa Tengah.
"Harapannya masyarakat turut berperan serta untuk penanggulangan penyakit difteri dengan mendorong semua balita untuk mendapatkan imunisasi," ujar Yulianto menegaskan.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah sebenarnya menerima sepuluh laporan terkait temuan kasus difteri. Namun, berdasarkan hasil laboratorium, dua laporan dinyatakan positif sedangkan sisanya dinyatakan negatif difteri.
"Temuan kita sampai saat ini dicurugai ada 10 kasus. Kita konfirmasi ke laboratorium, dua dinyatakan positif dan delapan dinyatakan negatif," kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Jateng, Dokter Tatik Muharyati, saat dihubungi terpisah.
Menurut Tatik, temuan kasus difteri di Jateng cenderung meningkat di banding tahun lalu. Namun, Tatik tidak menjelaskan detail angka temuan difteri dengan alasan sedang dalam perjalanan dinas.
Tatik menegaskan Dinas Kesehatan Jateng sudah melakukan upaya pencegahan agar kasus difteri tidak melebar ke mana-mana. Meski begitu, potensi kasus difteri disebut bisa terjadi di 35 Kabupaten atau Kota se-Jateng.
"Begitu kita nyatakan ada kasus difteri, kita berikan imunisasi di sekitar tempat tinggal di mana penderita itu ada. Sudah atau belum pernah dilakukan imunisasi tetap kita berikan imunisasi. Itu pencegahan supaya tidak melebar ke mana-mana," tegas Tatik.