Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Ayam DIY Turun Hingga 25 Persen

Ketua Apayo, Hari Wibowo mengatakan terjadi peningkatan biaya produksi di tingkat peternak.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, YOGYAKARTA—Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) membenarkan adanya penurunan produksi yang menyebabkan stok daging ayam di pasaran otomatis berkurang. Kondisi itu kemudian menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan harga yang terus terjadi sejak menjelang Natal 2017 lalu.

Ketua Apayo, Hari Wibowo mengatakan terjadi peningkatan biaya produksi di tingkat peternak.

Menurutnya, hal itu antara lain disebabkan berkurangnya kualitas pakan ternak. Ayam jadi membutuhkan pakan yang lebih banyak agar bisa tumbuh sesuai ukuran yang diharapkan.

“Sekarang cari ayam yang beratnya 1,7 kilo itu sulit. Biasanya umur 30 hari itu sudah 1,5 kilo tapi sekarang 30-35 hari baru 1,3 kilo. Kalau menunggu sampai 1,7 mungkin bisa 40 hari lebih tapi berarti makannya jadi lebih banyak juga,” ucap Hari saat dihubungi JIBI, Kamis (18/1/2018).

Hari memaparkan, harga day old chick (DOC) atau bibit ayam umur sehari memang mengalami peningkatan, yakni dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per ekor. Namun, bukan itu yang jadi masalah, melainkan kualitas bibit yang juga dianggap menurun. Persentase kematian ternak diketahui meningkat dari sekitar 5% menjadi rata-rata 15-25%.
“Kegagalan produksi menyebabkan persediaan berkurang. Kalau kita jual murah ya ruginya terlampau banyak,” ujar Hari.

Di sisi lain, Hari juga mengungkapkan jika kenaikan harga daging ayam juga bisa jadi disebabkan ulah pedagang yang memanfaakan momen turunnya produksi di tingkat peternak. Berdasarkan perhitungan ideal, harga daging ayam di pasaran saat ini semestinya bisa Rp32.000 atau Rp33.000 per kilogram (kg).

“Kalau di kandang jualnya Rp20.000, di pedagang paling tidak Rp32.000 atau Rp33.000 tapi dia jualnya Rp36.000 juga laku,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper