Bisnis.com, SEMARANG—Proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) saat ini telah memasuki tahap pembersihan lahan. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana memastikan ada 620 hunian liar yang mulai ditertibkan secara bertahap pada bulan ini.
Kepala BBWS Pemali-Juwana, Ruhban Ruzziyatno menargetkan hingga akhir Januari nanti mampu membersihkan 175 hunian liar di sepanjang bantaran BKT.
"Target awal kami sampai akhir Januari ada 500 PKL dan 175 hunian liar yang harus ditertibkan dari BKT. Untuk selebihnya, akan dikerjakan April mendatang," kata Ruhban, di kantornya, Selasa (23/1/2018).
Secara keseluruhan, menurutnya BBWS bakal bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Permukiman Kota Semarang untuk membidik penertiban 1.373 PKL, 620 Hunian serta 14 petak tambak.
Penertiban itu merupakan langkah awal untuk mengerjakan normalisasi BKT yang terbagi tiga paket kontrak. Untuk paket pertama, pihaknya menggarap pembersihan sungai mulai dari Jembatan Majapahit sampai rel kereta Sawah Besar. Total panjang pengerjaannya mencapai 1,95 kilometer.
Kemudian paket pekerjaan kedua menyasar pembersihan dari jembatan kereta Sawah Besar sampai kawasan Stadion Citarum. Cakupan paket kedua tersebut sepanjang 2,05 kilometer dengan nilai kontrak sebesar Rp169 miliar.
Paket ketiga digarap dari kawasan Citarum sampai Jembatan Majapahit sepanjang 2,7 kilometer dengan nilai kontrak Rp187 miliar.
Untuk saat ini, katanya, BBWS masih mengukur ulang area pembersihan sungai BKT. Dia mengaku sedang mempercepat proyek pembersihan lahan bantaran sungai agar nantinya tidak terganggu perubahan cuaca yang sangat ekstrem.
"Kita sedang melakukan percepatan agar proyek fisiknya tidak terganggu faktor cuaca," pungkasnya.