Bisnis.com, WONOGIRI—Para penggemar durian empat hingga lima tahun mendatang semakin dimanjakan. Aneka jenis durian dari Malaysia dan nusantara ditanam warga Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogori, Kabupaten Wonogiri.
Pihak Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menyerahkan bantuan 200 batang bibit durian aneka jenis, buah nangka merah dan kelapa wulung. Bantuan bibit diterima oleh Kepala Dusun Norogo, Narto, Selasa (23/1) malam.
Pernyataan itu disampaikan Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Ali Mursyid kepada JIBI, Rabu (24/1).
Bibit durian yang diserahkan kepada warga Norogo sejumlah 200 batang. Selain bibit durian juga diserahkan bibit buah nangka merah sebanyak 15 batang dan bibit kelapa wulung sebanyak dua buah.
Jenis bibit durian yang ditanam di Dusun Norogo berasal dari bibit lokal Indonesia dan Malaysia. Bibit durian lokal berasal dari Manokwari, Papua, Banyuwangi dan sebagainya.
Jenis bibit durian unggul lokal Indonesia di antaranya bernama Kumbokarno, Sinimang, Pelangi Manokwari, Merah Banyuwangi, Ketan dan Bawor sedangkan bibit durian unggul Malaysia adalah Musangking, Drori Hitien (Ochee), Mas Muar dan Angke atau Udang merah).
“2019, terbentuk Desa Agrowisata di Desa Pokoh Kidul, Wonogiri. Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul telah menjadi desa binaan Univet Bantara sejak tiga tahun lalu. Diawali dengan penanaman buah tin dan pelatihan proses produksi buah tin menjadi sirup, tembakau dan sebagainya. Tahun ini [2018] ditambah lagi aneka tanaman buah seperti durian, nangka merah dan kelapa wulung untuk menambah predikat desa agrowisata bukan lagi desa wisata,” ujarnya.
Rektor menyatakan target desa agrowisata merupakan program jangka panjang. Namun, jelasnya, aneka buah unggulan telah ditanam masyarakat Dusun Norogo.
“Pohon durian dan kelapa wulung akan bisa berbuah empat tahun lagi dan buah nangka merah panen pada lima tahun lagi. Univet Bantara ingin mengubah mindset masyarakat desa dengan memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sumber penghasilan. Tanam tanaman yang menghasilkan penghasilan. Pohon jati, sengon dan sebagainya juga membuahkan penghasilan tetap umur pohon lama. Sekarang diubah menanam buah-buahan yang umur pohon berbuah lebih pendesk.”
Dia bercerita program penanaman buah tin dan proses pembiatan sirup serta pembuatan pupuk organik diapresiasi oleh Dikti sehingga tahun 2018 mendapatkan program lagi.
“Tahun ini [2018] kami menargetkan produk bisa dijual. Buah tin, sirup buah tin dan pupuk organik bisa dijual di masyarakat. Univet Bantara akan membantu pemasaran dan menyiapkan ahli IT [Informasi Teknologi] untuk pemasaran produk secara online. Catat semua produksi yang dihasilkan sehingga jika ada evaluasi ada bukti hitam putih,” katanya.
.JPG?w=300&h=221)
