Bisnis.com, SEMARANG - Sepanjang periode Januari-Desember 2017, jumlah penduduk Jawa Tengah yang telah teraliri listrik telah mencapai 96,22%.
Menurut Deputi Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Hardian Sakti Laksana, total warga yang teraliri listrik saat ini melonjak 2,71% dari kondisi 2016 lalu.
Herdian menuturkan rasio elektrifikasi ini meningkat karena perusahaannya cukup agresif melakukan door-to-door ke masyarakat yang belum berlistrik.
"Jumlah keseluruhan pelanggan rumah tangga di wilayah kami ada 9.948.614 jiwa dari total rumah tangga sesuai data BPS Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sebanyak 10.398.728," ungkapnya, Rabu (24/1/2018).
PLN, tuturnya juga mampu menekan angka susut jaringan menjadi 5,96%. Dia menerapkan taktik jitu salah satunya melakukan penambahan jalur atau penyulang baru, perbaikan dan penyeimbangan beban jaringan listrik, penambahan trafo, serta dalam aspek Non-Teknik diantaranya penertiban aliran listrik (P2TL).
Informasi yang dihimpun, pada 2017, ada penambahan pelanggan baru listrik yaitu 466.822 pelanggan, atau naik sebesar 4,54% dibanding tahun 2016, dengan total jumlah pelanggan sebesar 10.741.660 pelanggan.
Gangguan Listrik selama tahun kemarin juga turun jadi 2,75 kali/100 kms. Rata-rata angka gangguan penyulang (listrik padam) 2017 sebanyak 6,55 kali/100 kms, turun bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 9,3 kali/100 kms.
Penjualan listrik selama tahun 2017 sebesar 25.126 GWH, atau tumbuh 3,1% dibanding 2016.
"PLN terus berusaha menyambung sebanyak banyaknya, sesuai SOP guna meningkatkan penjualan tenaga listrik," ujarnya.
Untuk tahun 2018 ini, PLN tetap berupaya meningkatkan pelayanan dengan target penambahan pelanggan baru sebanyak 409.520 pelanggan. Untuk target pertumbuhan penjualan listriknya sebesar 7,5%.