Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG: Cuaca Buruk Masih Berpotensi Terjadi di Jateng

Cuaca buruk masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.
Ilustrasi./JIBI-SOLOPOS-Agoes RUdianto
Ilustrasi./JIBI-SOLOPOS-Agoes RUdianto

Bisnis.com, CILACAP—Cuaca buruk masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.

"Berdasarkan citra satelit, hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi di wilayah Jateng pada hari ini (25/1)," katanya di Cilacap, Kamis (25/1/2016).

Kendati demikian, dia memprakirakan potensi terjadinya cuaca buruk itu pada hari Jumat (26/1) akan terkonsentrasi di Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Sementara di wilayah Jawa Tengah, diprakirakan hanya terjadi hujan lebat terutama di daerah pegunungan tengah seperti Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.

Menurut dia, potensi terjadinya cuaca buruk tersebut masih dipengaruhi oleh pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Selatan Sumatera dan Australia bagian utara, pertemuan angin di sebelah Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur, serta beberapa gangguan lainnya.

"Oleh karena itu, wilayah Jawa Timur dan Yogyakarta diprakirakan akan terjadi hujan yang cukup lebat pada hari Jumat (26/1)," katanya.

Terkait dengan kondisi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh mengatakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi akibat pengaruh peningkatan kecepatan angin.

Akan tetapi, kata dia, tinggi gelombang yang terjadi tidak setinggi beberapa hari sebelumnya yang sempat mencapai 4 meter atau lebih.

"Tinggi gelombang diprakirakan berkisar 2,5 - 3 meter akibat pengaruh kecepatan angin. Apalagi sekarang sedang berlangsung musim angin timuran," katanya.

Meskipun gelombang tidak setinggi beberapa hari sebelumnya, dia mengimbau nelayan tradisional untuk tetap berhati-hati saat melaut untuk mencari ikan karena tinggi gelombang 3 meter itu berbahaya bagi kapal berukuran kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper