Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kartu Tani Tekan Penyelewengan Alokasi Pupuk

Penerapan kartu tani terbukti berhasil memberantas mafia pupuk bersubsidi. Sejak kartu tani diaplikasikan di Jawa Tengah, tidak pernah terdengar ada kasus penyelundupan pupuk seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, PURWOREJO—Penerapan kartu tani terbukti berhasil memberantas mafia pupuk bersubsidi. Sejak kartu tani diaplikasikan di Jawa Tengah, tidak pernah terdengar ada kasus penyelundupan pupuk seperti tahun-tahun sebelumnya.

Untuk membuktikannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek secara berkala adanya praktik penyelundupan pupuk bersubsidi tersebut. Baik melalui dinas pertanian, penyuluh pertanian, maupun bertanya sendiri kepada para petani.

Hal yang sama dilakukan Ganjar saat berkunjung ke Purworejo, Kamis (25/1/2018). Ganjar berkesempatan dialog dengan warga dalam acara Ngopi Bareng di Desa Jono Kecamatan Bayat, Purworejo.

Kades Lubang Lor, Kecamatan Butuh, Subhan menyampaikan bahwa pendataan kartu tani sudah berlangsung secara masif. Di wilayahnya kini tinggal 12 orang yang belum masuk pendataan.

"Kalau pendataan tinggal 12 orang yang belum pak, jadi mungkin bulan ini selesai. Tapi ya itu pak, masih ada keluhan tentang data pupuk di dalamnya, semoga bisa segera ada solusi," ujarnya.

Ganjar meminta pada petani yang tidak bisa atau kesulitan membeli pupuk untuk maju. Hingga Ganjar bertanya lima kali, tidak ada satupun yang maju ke depan. Ia pun mempertegas pertanyaannya, ”coba sekarang saya tanya sekali lagi, di sini juga pasti ada petani, ada penyuluh pertanian, ada kepala desa juga. Sampai saat ini ada tidak petani yang susah mendapatkan pupuk?," tanya Ganjar lagi.

Serempak, para tamu yang hadir itu mengatakan tidak ada. "Sekarang mana petani yang kesulitan dapat pupuk, tak telepon sekarang atau kasih nomer teleponnya pada saya. Nanti biar segera diselesaikan persoalannya," jelasnya.

Dia kemudian menanyakan kembali apakah sejak kartu tani diluncurkan masih ada kasus penyelundupan pupuk. Para petani menyatakan tidak ada. "Tidak ada kan? Karena dengan kartu tani itu, distribusi pupuk lebih tertata dan bisa dicek secara online. Dan petani yang pegang kartu tani sudah tahu, berapa jatah pupuknya dan harus menebus di mana," terangnya.

Ganjar mengatakan keberadaan kartu tani ini adalah salah satu modernisasi pertanian. Sebab di dalam kartu tani terdapat data luas lahan, jumlah pupuk dan juga komoditas pertanian yang ditanam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper