Bisnis.com, SEMARANG--Pengembangan wilayah kerja panas bumi (WKP) bisa menjadi salah satu penyumbang investasi terbesar di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Didik Subiantoro mengatakan sektor energi telah menjadi penyumbang investasi terbesar di Jateng sejak 2013. Dalam beberapa tahun ke depan, sektor energi diperkirakan masih dominan.
"Energi masih akan dominan karena itu masih kita butuhkan. Proyek-proyek besar sudah dapat izinnya dan tinggal realisasi," katanya, dikutip Rabu (27/8/2018).
Didik menjelaskan ada beberapa WKP yang bisa dikembangkan di Jateng. Namun, sejauh ini belum banyak yang sudah menggelontorkan dana untuk investasinya.
"Realisasi investasi yang kita catat sekarang belum termasuk WKP. Baru ada satu yang kita hitung di Brebes. Perusahaan sudah mulai eksplorasi," ujarnya.
Adapun WKP Baturaden yang meliputi wilayah Banyumas, Tegal, Brebes, Purbalingga, dan Pemalang telah mulai melakukan pengeboran. WKP yang digarap PT Sejahtera Alam Energy tersebut rencananya membangun dua unit pembangkit dengan kapasitas sebesar 110 megawatt (MW) dan 70 MW.
Baca Juga
Selain WKP Baturaden, WKP lain yang bisa dikembangkan adalah WKP Guci di Tegal, Brebes, dan Pemalang, WKP Gunung Unggaran di Semarang dan Kendal, WKP Candi Umbul Telommoyo di Semarang, Magelang, Boyolali, Temanggung, dan Salatiga, serta WKP Gunung Lawu yang meliputi Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Ngawi, dan Magetan.
Sementara itu, satu WKP lainnya, yakni WKP Dataran Tinggi Dieng telah berproduksi sejak 2002 dengan kapasitas terpasang pembangkit sebesar 60 MW. Namun, total potensi energi panas bumi yang bisa dikembangkan di WKP tersebut mencapai 400 MW.