Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Waspadai Spekulan Terkait Pembukaan Kawasan Industri Baru di Jateng

Pengembang kawasan industri di Jawa Tengah perlu mewaspadai aksi para spekulan dalam proses pembebasan lahan yang bisa berdampak pada tingkat keekonomian bagi calon investor.
Lucky Leonard
Lucky Leonard - Bisnis.com 27 November 2018  |  14:55 WIB
Waspadai Spekulan Terkait Pembukaan Kawasan Industri Baru di Jateng
Ilustrasi

Bisnis.com, SEMARANG--Pengembang kawasan industri di Jawa Tengah perlu mewaspadai aksi para spekulan dalam proses pembebasan lahan yang bisa berdampak pada tingkat keekonomian bagi calon investor.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Westri Kekalih mengatakan investasi merupakan keputusan yang rasional.

Oleh karena itu, apabila dirasa kurang menguntungkan, calon investor akan enggan menanamkan modalnya di kawasan indusrti.

"Di kawasan industri memang banyak fasilitas yang mempermudah. Tapi, apakah kemudahan itu bisa meng-cover harga tanah yang naik gara-gara spekulan tersebut? Itu perlu dipikirkan," tuturnya kepada Bisnis, Selada (27/11/2018).

Menurutnya harga tanah tersebut merupakan masalah yang dilematis.

Pasalnya, pengembang yang akan membuka kawasan industri dengan harus membebaskan lahan perlu melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

"Ini yang susah. Perlu sosialisasi, tapi nanti tercium oleh para spekulan," katanya.

Selain itu, Westri menilai pemasaran kawasan industri yang sudah ada pun perlu ditingkatkan.

Pasalnya, masih ada banyak ruang yang belum terisi.

"Semarang okupansi cukup tinggi. Tapi, yang daerah lain perlu ditingkatkan lagi pemasarannya karena ini bagian dari menciptakan investasi juga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

jateng kawasan industri spekulan
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top