Bisnis.com, SEMARANG—PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang menyatakan kerugian ratusan juta terkait dengan tidak dapat beroperasinya kereta api di beberapa jalur akibat banjir dan longsor.
Manajer Humas KAI Daop IV Semarang Krisbiyantoro mengungkapkan, belum mengetahui pasti jumlah kerugian yang dialami perusahaan akibat bencana tersebut. Akan tetapi, lanjutnya terdapat sejumlah penumpang melakukan pembatalan perjalanan dari stasiun keberangkatan.
“Tentu saja sedikit banyak ada pengaruh dengan kinerja,” kata Krisbiyantoro kepada Bisnis di Semarang, Minggu (27/1/2019).
Dia memperkirakan penumpang kereta api jarak menengah atau jauh yang melakukan pembatalan perjalanan dengan menggunakan kereta api akibat banjir dan longsor yang terjadi sekitar 20%.
Sementara penumpang yang tetap melanjutkan perjalanan dari stasiun awal berada pada kisaran 70%. Terkait jumlah pasti penumpang yang melakukan pembatalan dan tetap melakukan perjalanan, dia juga menuturkan belum bisa memberitahukannya karena masih fokus pada penanganan jalur KA.
Dia menuturkan, petak jalan Batang – Ujung Negoro km 76+0/4 dan km 76+1/8 jalur hulu ke arah Surabaya dinyatakan tidak bisa dilewati untuk operasional KA karena jalur kereta api terendam air setinggi 50 centimeter di atas kop rel pada Minggu, pukul 00.20 WIB.
Kemudian, masih pada hari yang sama, pada pukul 02.28 di jalur hilir terdapat gogos atau kondisi longsor karena termakan aliran air di km 76+2/4.
Akibat kondisi tersebut, beberapa perjalanan kereta api dari arah barat mengalami gangguan dan keterlambatan seperti KA 48 (Sembrani), KA 132 (Parcel), KP 11844 (Peti Kemas), KA 150 (Menoreh), KA 4 (ab Angrek), dan KA 74 (Harina).
Sementara kereta api yang mengalami gangguan dari arah timur seperti KA 131 (Parcel), KA 177 (Kertajaya), KA 171 (Matarmaja), dan KA 141 (Majapahit).
Di tempat terpisah, yakni di km 54+3/4 petak jalan Kuripan-Plabuan terdapat longsoran pada Minggu, pukul 03.30 WIB. Longsoran tersebut menutupi jalur kereta api sepanjang 20 m, lebar 5 m, dan tinggi 1,5 m.
“Jalur sudah bisa dilalui, hanya petak jalan antara Batang – Ujung Negoro masih single track atau satu jalur,” katanya.
Dia menjelaskan, perusahaan memiliki persiapan seperti alat material untuk siaga seperti, batu kricak, karung isi pasir, dan alat bantu lainnya seperti bantalan, rel potongan yang selalu tersedia dan siap menghadapi musim hujan.
Tidak hanya itu, perusahaan juga mempersiapkan tim Flying Gang yang bersiap selama 24 jam dan petugas pemantau intensif yang juga bertugas bila terjadi hujan sangat deras dan lama.
Hingga berita ini dikirimkan, Krisbiyantoro mengungkapkan, pihaknya masih terus melakukan normalisasi terhadap jalur-jalur tersebut.
Jalur Banjir & Longsor, KAI Daop IV Merugi Ratusan Juta
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang menyatakan kerugian ratusan juta terkait dengan tidak dapat beroperasinya kereta api di beberapa jalur akibat banjir dan longsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
14 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 jam yang lalu
ISAT Perkenalkan IM3 Platinum ke Warga Semarang
18 jam yang lalu
Bank Jateng Dukung Perkembangan Unissra
1 hari yang lalu