Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gegara Ini, Indonesia Eximbank Institute Nilai Kondisi Makroekonomi Jateng Mengesankan

Indonesia Eximbank Institute dan Pemprov Jateng luncurkan buku "Jawa Tengah Berani Mendunia" untuk dorong ekspor, di tengah pertumbuhan ekonomi dan investasi yang kuat.
Indonesia Eximbank Institute: Kondisi Makroekonomi Jateng Mengesankan
Indonesia Eximbank Institute: Kondisi Makroekonomi Jateng Mengesankan

Bisnis.com, SEMARANG - Indonesia Eximbank Institute dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meluncurkan buku “Jawa Tengah Berani Mendunia” pada Rabu (27/8/2025).

Publikasi itu adalah hasil kajian strategis dalam kerangka kolaboratif yang diharapkan dapat menjadi panduan praktis untuk mendorong kinerja ekspor daerah di tengah pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.

"Saya berharap buku ini tidak hanya dibaca, tetapi juga diimplementasikan. Mari jadikan setiap rekomendasi sebagai inspirasi untuk bertindak nyata," ucap Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

Luthfi menjelaskan bahwa peluncuran buku ini tidak lepas dari data makroekonomi Jawa Tengah yang positif.

Ekspor daerah tumbuh mengesankan sebesar 8,25% (Year-on-Year/YoY) selama Januari hingga Juni 2025, melampaui pertumbuhan ekspor nasional yang hanya 7,7%. Keberhasilan ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2025 sebesar 5,28% dan realisasi investasi semester I mencapai Rp45,58 triliun.

Indonesia Eximbank Insitut menjelaskan bahwa kondisi makroekonomi itu menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan investasi tertinggi di Pulau Jawa.

Data-data ini mencerminkan dinamika ekonomi yang kuat, namun juga memunculkan temuan struktural yang perlu diperhatikan.

Analisis yang disajikan dalam buku mengungkap adanya disparitas signifikan antara struktur output manufaktur dan komposisi ekspor Jawa Tengah.

Industri pengolahan merupakan motor utama perekonomian dan menyumbang 96,3% dari total nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Namun, ekspor daerah masih didominasi oleh industri tekstil, produk kayu, alas kaki, dan furnitur, yang secara kolektif hanya menyumbang sekitar 14% dari total PDRB industri pengolahan.

Disparitas kinerja industri dan ekspor tersebut mengindikasikan bahwa sektor-sektor ekspor unggulan saat ini belum sepenuhnya mencerminkan kekuatan utama dari struktur manufaktur daerah. Lebih lanjut, buku ini ikut menyoroti potensi yang belum tergarap optimal.

Industri makanan dan minuman (mamin) menjadi penyumbang terbesar PDRB industri pengolahan dengan pangsa 45,5%. Meskipun dominan di pasar domestik, sektor mamin belum dimaksimalkan sebagai penggerak ekspor.

Hal ini menyisakan ruang yang sangat besar untuk dikembangkan guna meningkatkan kinerja perdagangan luar negeri Jawa Tengah.

Plt. Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sukatmo Padmosukarso, melihat peluncuran buku ini sebagai ajakan untuk bergerak bersama seluruh pemangku kepentingan, dari pemerintah hingga UMKM, untuk berkolaborasi.

“Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam peningkatan literasi ekspor, business matching, sertifikasi, pembiayaan, dan branding produk Jawa Tengah,” ungkap Sukatmo.

Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekspor yang kuat dan terintegrasi, sejalan dengan visi "Jawa Tengah Berani Mendunia" untuk memberdayakan pelaku usaha lokal dan memperkuat posisi Jawa Tengah di pasar global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro