Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif PLN Turun bagi 221.547 Pelanggan di Surakarta

Sebanyak 221.547 pelanggan di bawah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta akan mendapatkan fasilitas penurunan tarif sebesar Rp52/kwh mulai tanggal 1 Maret 2019.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SOLO – Sebanyak 221.547 pelanggan di bawah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta akan mendapatkan fasilitas penurunan tarif sebesar Rp52/kwh mulai tanggal 1 Maret 2019.

"Para pelanggan ini yang berasal dari kelompok R1 900 VA mampu," kata Manajer Bagian Transaksi Energi Listrik PT PLN UP3 Surakarta F Joko Ispraptono di Solo, Rabu (27/2/2019).

Menurut dia, untuk kelompok ini sebelumnya masing-masing pelanggan dikenai tarif Rp1.352/kwh dan saat ini turun menjadi Rp1.300/kwh. Meski demikian, penurunan tersebut untuk pembayaran rekening bulan April.

Ia mengatakan beberapa pelanggan berasal dari beberapa daerah, di antaranya Kartasura, Manahan, Surakarta Kota, Palur, dan Sumberlawang, Kabupaten Sragen Menurut dia, jika diestimasi sama dengan konsumsi di bulan Januari, penurunan tarif di wilayah UP3 Surakarta mencapai Rp1,285 miliar/bulan dengan pemakaian 24.723.249 kwh.

"Asumsinya untuk setiap pelanggan bisa memperoleh potongan tarif hingga Rp5.800/bulan," katanya. Dia mengatakan data untuk pelanggan R1 900 VA mampu tersebut sesuai dengan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

"Kebetulan untuk pelanggan 900 VA ini terdiri dua kelompok, yaitu kelompok mampu dan tidak mampu. Untuk di UP3 Surakarta jumlah pelanggan 900 VA dari kelompok tidak mampu sebanyak 60.689 pelanggan dengan tarif Rp590/kwh. Kalau kelompok ini tarifnya flat karena sudah disubsidi," katanya.

Sebelumnya, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka mengatakan penurunan atau pemberian intensif ini dilakukan karena PLN berhasil melakukan efisiensi di antaranya penurunan susut jaringan, perbaikan Specified Fuel Consumption (SFC) dan peningkatan capacity factor (CF).

"Selain itu, insentif juga diberikan mengingat kondisi harga ICP selama tiga bulan terakhir mengalami penurunan dari 62,98 dolar AS/barel menjadi 56,55 dolar AS/barel," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper