Bisnis.com, SEMARANG - Badan Layanan Umum UPTD Trans Semarang mencatatkan terjadi penurunan keluhan pengguna jasa bus rapid transit (BRT) pada Januari—Februari 2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan, mengklaim penurunan keluhan pengguna jasa terjadi lantaran ada sistem yang memantau kecepatan armada secara langsung.
Pada Januari 2018 tercatat 83 keluhan, dan 105 keluhan pada Februari 2018, sementara pada Januari 2019 terdapat 44 keluhan dan Februari 2019 dengan 43 keluhan.
“Keluhan turun sebanyak 50% pada periode bulan yang sama,” kata Ade dalam pernyataannya, Semarang, Selasa (5/3/2019).
Saat ini, lanjutnya pihaknya telah memasang GPS di semua armada Trans Semarang yang beroperasi, dari koridor satu sampai sampai koridor 7.
Tidak hanya itu, pengemudi juga wajib mematuhi sistem operasional prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait batas kecepatan maksimal ketika beropasi di dalam kota maupun wilayah pemukiman.
Baca Juga
“Jika ada driver yang melanggar, Kami siapkan sanksi baik berupa pemotongan trip maupun sanksi yang lebih berat, yakni SP 1," katanya.
Saat ini, lanjutnya BRT Trans Semarang telah dilengkapi fasilitas passenger information system (PIS), sehingga pengguna jasa dapat mengetahui kedatangan armada.
BRT Trans Semarang juga telah memasang 15 CCTV online di pool pemberangkatan dan shelter transit point yang bermanfaat memastikan keberangkatan dan kedatangan bus tepat waktu.
CCTV yang terpasang juga dapat memantau kinerja petugas dilapangan atau melacak barang penumpang jika terjadi kehilangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
