Bisnis.com, BATANG - Sejumlah pejabat Pemprov Jawa Tengah terpesona sepatu berbahan plastik limbah saat menghadiri Musrenbangwil se-Eks Karesidenan Pekalongan yang dihelat di Kabupaten Batang, Rabu (13/3/2019).
Sepatu plastik tersebut dipamerkan di antara produk hasil kerajinan masyarakat, mulai kerajinan tangan, olahan makanan dan minuman, produk fesyen dan lain sebagainya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selalu menyempatkan diri meninjau stan-stan tersebut untuk melihat kreasi masyarakat. Dalam kesempatan itu, Ganjar tertarik dengan aneka produk kerajinan tangan yang terbuat dari limbah plastik kresek.
"Ini sepatu dari plastik kresek pak, terbuat dari limbah plastik. Ada juga tas plastik, dompet, replika mainan mobil-mobilan, perahu pinisi dari limbah kertas. Masih banyak lainnya pak, semua dari limbah," kata Rifki Diah Titisari, petugas stan di Kota Tegal.
Melihat hal itu, Ganjar langsung mengambil produk-produk tersebut. Sambil terheran-heran, ia memegang dan meraba sepatu serta tas yang dipajang untuk memastikan produk itu terbuat dari plastik.
Beberapa pejabat lain yang mendampingi Ganjar seperti Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng, Sri Puryono, dan para kepala daerah juga ikut memegang produk-produk dari plastik itu. Mereka juga terlihat penasaran dengan produk dari olahan limbah itu.
"Ini menarik, ini dari plastik kresek lho, ternyata limbah plastik bisa dibuat barang-barang seindah ini. Ini harus ditiru semua daerah, untuk mengurangi sampah plastik yang semakin besar dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Ganjar melalui siaran persnya.
Ganjar menambahkan, ternyata kampanye pengurangan sampah plastik dapat pula mengedepankan kreatifitas. Masyarakat lanjut dia, ternyata memiliki kemampuan untuk berkreasi untuk menyulap limbah plastik yang saat ini sangat melimpah menjadi benda bernilai ekonomis.
"Melihat hal ini, maka persoalan reduce and recycle sampah plastik di masyarakat sudah berjalan. Ini cara yang kreatif yang bisa kita kembangkan dan kita akomodasi sehingga yang lain bisa meniru dan membuat produk-produk serupa agar persoalan sampah plastik bisa dikurangi," terang Ganjar.
Selain produk dari limbah plastik, berbagai produk unggulan juga ditampilkan. Menurut Ganjar, acara Musrenbangwil memang dikonsep pula sebagai ajang bagi masyarakat memamerkan produk mereka.
"Maka nanti dapat dilihat, produk mana yang memang berkualitas, apakah kualitasnya di pasar tradisional, swalayan, nasional atau ekspor. Kami minta agar semua data diserahkan ke kami untuk kemudian kami list dan jual ke dunia internasional," ujarnya.
Sementara itu, Rifki Diah Titisari, petugas stan di Kota Tegal mengatakan, aneka produk dari limbah plastik tersebut dikelola oleh warganya bernama Nurlaelatul Aqifah. Sehari-hari, Nurlaela memproduksi aneka kerajinan dari limbah plastik, limbah koran, pelepah pisang, ring gelas plastik dan sebagainya.
"Limbah-limbah itu diolah menjadi kerajinan seperti sepatu, tas, dompet, replika perahu pinisi, replika mobil dan banyak lagi. Harganya mulai Rp85.000 sampai jutaan rupiah," kata dia.
Diah menambahkan, produk-produk olahan dari limbah plastik tersebut pernah menjuarai ajang Kreanova tingkat Provinsi Jateng pada 2017 lalu. "Pemasaran kami lakukan secara online. Jadi pembeli banyak dari luar kota bahkan ada beberapa yang dari luar negeri," katanya.