Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT KAI Daops VI Siapkan 7 KA Tambahan Masa Lebaran

Tiket untuk KA tambahan ini baru dijual pada H-60 mendatang.
Ilustrasi./Solopos-M.Ferri Setiawan
Ilustrasi./Solopos-M.Ferri Setiawan

Bisnis.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta bakal mengoperasikan tujuh kereta api tambahan pada masa angkutan Lebaran 2019. Namun demikian, tiket untuk KA tambahan ini baru dijual pada H-60 mendatang.

Manager Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan pihaknya sudah berancang-ancang menyiapkan sebanyak tujuh KA tambahan untuk momen Lebaran tahun ini. Namun demikian, layanan pemesanannya belum resmi dibuka.

“Kalau banyaknya kapasitas tempat duduk atau penumpang untuk KA tambahan ini belum ada. Namun demikian, kami perkirakan jumlahnya lebih banyak daripada Lebaran tahun lalu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/3/2019).

Lebih lanjut Eko memaparkan di lingkup Daops VI Yogyakarta, KA tambahan ini meliputi KA Taksaka Pagi Lebaran (Leb), Taksaka Malam Leb, Argo Dwipangga Fakultatif, Argo Lawu Fakultatif, Lodaya Leb, Sancaka Leb, dan Mataram. Dari tujuh KA tambahan tersebut, enam di antaranya disediakan 2 kereta api, kecuali KA Lodaya Leb relasi Bandung – Solo pergi pulang (PP) yang bakal mengoperasikan 4 kereta.

Sedangkan sebelumnya pada Lebaran 2018 PT KAI Daops VI mengoperasikan sebanyak enam KA tambahan untuk melayani arus mudik dan balik. Di sisi lain, tahun lalu dengan adanya KA tambahan tersebut diperkirakan bisa mengangkut tambahan jumlah penumpang sebanyak 10.000 penumpang per hari.

“KA tambahan ini kapasitasnya bervariasi, sekitar 500 penumpang tergantung dari jumlah rangkaian yang digunakan. Kemungkinan besar penjualan tiket baru dibuka sekitar April,” imbuhnya.

Di samping itu, dari pantauan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) melalui aplikasi KAI Access, situs www.kai.id, maupun online travel agent Traveloka tiket kereta api dengan rute Jakarta – Solo untuk keberangkatan sebelum Lebaran, ludes. Tiket yang habis terjual ini baik untuk kereta api kelas eksekutif maupun ekonomi untuk rute Jakarta ke Solo atau pun ke Yogyakarta. Namun demikian, yang masih tersisa adalah untuk pemberangkatan hari H dan H+ Lebaran. Hal serupa juga terjadi untuk tiket arus balik mulai H+3 hingga H+6 yang sudah habis.

“Pada angkutan Lebaran ini ada sebanyak 16 KA reguler. Namun demikian, ada pula beberapa kereta jarak jauh yang melintasi dan berhenti sementara di Daops VI, seperti KA Bima relasi Jakarta-Malang, KA Turangga relasi Surabaya-Bandung, dan KA Gajayana relasi Malang-Gambir,” katanya.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Stasiun Solo Balapan, Suharyanto, mengatakan tiket untuk KA tujuan akhir Solo tersedia sekitar 2.000-an seat per harinya. Menurutnya, untuk KA regular yang perjalanan akhir sampai Stasiun Solo Balapan dilayani oleh 5 KA, yakni KA Lodaya Pagi, Lodaya Malam (Solo – Bandung PP), Argo Lawu, Argo Dwipangga, dan Senja Utama (Solo – Jakarta PP). KA Lodaya Pagi dan Lodaya Malam masing-masing terdiri dari 4 gerbong eksekutif dengan 50 seat dan 4 kelas ekonomi dengan 80 seat. Dengan demikian, total tempat duduk untuk rute Bandung – Solo sebanyak 1.040 seat.

Sedangkan untuk rute Jakarta - Solo, dilayani KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga masing-masing terdiri dari 9 kelas eksekutif dengan 50 seat. Sementara KA Senja Utama Solo terdiri dari 4 gerbong eksekutif dan 4 kelas ekonomi. Maka dari itu, total keseluruhan tempat duduk untuk rute ini sekitar 1.420 seat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper